Pemijahan Pembenihan Ikan Nila

2.2.3 Pemeliharaan dan Pematangan Gonad

Kegiatan pemeliharaan induk merupakan kegiatan awal dalam mata rantai proses pembenihan. Tujuan dalam pemeliharaan induk adalah untuk mendapatkan induk matang gonad atau induk yang siap dipijahkan untuk menghasilkan telur. Proses penyediaan telur untuk menjamin kontinyiutas pembenihan tergantung dari tersedianya calon induk yang cukup, baik jumlah maupun kualitas dan keseragamannya Djarijah, 1995. Dalam gonad nila GIFT terdapat berapa fase telur, yaitu telur yang siap dikeluarkan, telur belum matang, dan telur muda atau bakal telur. Hingga mencapai kematangan, masing-masing fase memerlukan waktu yang sangat tergantung pada kondisi ikan, lingkungan, dan makanan yang diberikan. Pematangan gonad merupakan suatu proses untuk mempercepat dan memperoleh kualitas telur yang baik agar daya tetasnya tinggi Arie, 2004. Pematangan gonad dapat dilakukan di dalam bak beton atau di dalam hapa. Jika menggunakan bak beton sebaiknya dipilih yang berukuran 20-32 m 2 . Jika menggunakan hapa dengan volume 24 m 3 6x4x1. Hapa dipasang di kolam seluas 1.000-2.000 m 2 dengan kedalaman kolam 1-1,5 m Amri dan Khairuman, 2003.

2.2.4 Pemijahan

Menurut Amri dan Khairuman 2003, pemijahan terjadi setelah hari ketujuh pemeliharaan induk. Pemijahan terjadi di lubang berdiameter 30-50 cm di dasar kolam yang merupakan sarang pemijahan ketika pemijahan berlangsung. Telur yang dikeluarkan induk nila betina kemudian dibuahi oleh sperma induk jantan. Selanjutnya telur yang telah dibuahi tersebut dierami induk betina di dalam mulutnya. Ikan nila GIFT mulai dipijahkan setelah berumur 5-6 bulan karena sudah mulai matang kelamin. Saat itu biasanya berat calon induk betina dapat mencapai 200-250 gr dan calon induk jantan 250- 300 gr. Menurut Sularto et al. 1993 yang mengatakan bahwa sex rasio jantan dan betina ikan nila 3 : 1. Kandungan jumlah telur betina berbeda, tergantung umur dan berat. Induk betina yang beratnya 200- 250 gr mengandung telur 500-1.000 butir dan dapat menghasilkan larva 200-400 ekor. Selang waktu antar pemijahan berkisar 3-6 minggu. Hal ini sangat tergantung dari pakan tambahan. Masa produktif nila Gift berkisar antara 1,5-2 tahun Arie, 2004. Terdapat dua teknik pemijahan yaitu pemijahan alami dan pemijahan buatan namun teknik produksi benih hanya efektif, jika pemijahan dilakukan dengan pemijahan alami dengan membiarkan induk-induk berpijah dan mengerami telur dan merawat larvanya sendiri secara alami di dalam kolam pemijahan yang terkontrol Djarijah, 1995. Setelah induk jantan dan betina dipelihara bersama selama satu 1 minggu, maka kolam dapat diatur ketinggian airnya agar dapat terjadi pemijahan. Perubahan ketinggian air biasanya akan merangsang terjadinya pemijahan. Induk betina tidak terlalu banyak perubahan apabila sudah siap memijah tetapi pada induk jantan terjadi perubahan warna badan menjadi lebih hitam dan siripnya kemerahan. Induk jantan ini juga aktif bergerak mencari pasangan. Bila mendapatkan pasangan induk jantan membuat cekungan didasar kolam sebagai tempat pemijahan. Pemijahan di dalam cekungan tersebut terjadi pada saat matahari akan terbenam. Pada saat itu induk betina mengeluarkan telurnya dan pada waktu yang bersamaan induk jantan mengeluarkan spermanya di tempat pemijahan dan terjadilah pembuahan telur Suyanto, 1995.

2.2.5 Pemanenan Telur