bahwa pendederan 1 adalah pemeliharaan benih ikan nila berukuran 1-3 cm yang dipelihara selama 2 minggu sehingga mencapai ukuran
3-4 cm. Pada pendederan 2 bertujuan untuk memperoleh benih
berukuran 5-7 cm yang akan diperoleh selama kurun waktu masa pemeliharaan 20 hari. Kegiatan pendederan 2 dilakukan pada kolam
tanah dengan padat tebar 100 ekorm
2
dengan ukuran tebar 2 – 4 cm.
Pendederan 2 dilakukan selama 20 hari dimana setiap 6-7 hari dilakukan sampling dan grading untuk memisahkan benih sesuai
ukurannya. Dari hasil pengamatan terhadap penerapan SNI diketahui bahwa
secara umum telah memenuhi standar, baik dari segi kuantitas maupun mutu. Namun terdapat ketidaksesuaian dengan SNI yaitu
pada hasil benih untuk pendederan dimana berat benih adalah 20 gramekor, sedangkan dalam SNI di katakan bahwa sebaiknya benih
yang dihasilkan seberat 25 gramekor. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi setempat, bahwa permintaan pasar untuk
benih ikan nila adalah berukuran 100-200 ekorkg.
4.2.7 Distribusi Benih Ikan Nila
Benih ikan nila hasil pemuliaan di Kelompok Tani ini pada umumnya didistribusikan kepada para pembudidaya tambak di sekitar
kawasan Kabupaten Karawang. Namun pada beberapa hasil sering dikirim keluar daerah antara lain Jatiluhur, dan Cirata. Adapun
distribusi benih pada tiga bulan terakhir hanya mencakup kawasan Kabupaten Karawang dengan ukuran benih 100-200 ekorkg dengan
tujuan daerah kecamatan Cilamaya, daerah kecamatan Pedes dan daerah kecamatan Cilebar.
4.2.8 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran antara lain meliputi kondisi permintaan, penawaran, persainganharga dan proyeksi permintaan pasar.
a. Permintaan
Kebutuhan pasar untuk benih ikan nila di daerah Kabupaten Karawang umumnya berukuran 100-200 ekorkgdengan tujuan
Kecamatan Cilamaya, Kecamatan Pedes dan Kecamatan Cilebar. b.
Penawaran Peluang pasar benih ikan nila cukup besar baik di pasar lokal
dalam hal ini untuk Kabupaten Karawang maupun di luar Kabupaten Karawang antara lain Jatiluhur dan Cirata.
c. Harga
Harga jual benih ikan nila ukuran 2-4 cm Rp. 75,-ekor, sedangkan untuk ukuran 5-7 cm Rp. 165,-ekor.
4.2.9 Aspek Keuangan
a. Komponen Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya tetap yang dikeluarkan pada saat memulai suatu usaha. Biaya investasi dalam usaha Pembenihan
Ikan Nila dikelompokkan menjadi : Tabel 8. Perhitungan biaya investasi
No Keterangan
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Rp Total
Biaya Rp Umur
ekonomis Thn
Penyusutan Rp
1 Perbaikan kolam
32 unit 200.000
6.400.000 1
6.400.000 2
Perbaikan peralatan produksi
1 paket 500.000
500.000 1
500.000 3
Pengadaan peralatan produksi
1 paket 2.000.000
2.000.000 1
2.000.000 4
Pengadaan Induk Ikan
304 kg 25.000
7.600.000 1
7.600.000 Total Investasi
16.500.000 16.500.000
Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa dengan 32 unit kolam memerlukan biaya investasi pada tahun ke 0 sebesar Rp. 16.500.000,-
komponen biaya investasi disusutkan selama 1 tahun dan waktu proyek adalah 1 tahun.
b. Komponen Biaya Operasional.
Biaya operasional untuk Usaha Pembenihan Ikan Nila meliputi pembelian pakan induk, pakan larvabenih, obat-obatan dan vitamin,
pupuk, kapur, listrik, panen dan tenaga kerja.
Tabel 9. Komponen biaya operasional
No Komponen
Unit Satuan
Harga per satuan Rp
Nilai per periode Rp
Siklus per Tahun
Total per Tahun Rp
1 Pakan Induk
547,2 Kg
6.000 3.283.200
6 19.699.200
2 Pakan LarvaBenih
1.787 kg
6.000 10.722.000
6 64.332.000
3 Obat-obatan dan Vitamin
1 Paket
200.000 200.000
6 1.200.000
4 Pupuk, kapur
1 Paket
200.000 200.000
6 1.200.000
5 Listrik
1 Paket
50.000 50.000
6 300.000
6 Panen
1 Paket
400.000 400.000
6 2.400.000
7 Tenaga Kerja
5 Orgsiklus
400.000 2.000.000
6 12.000.000
Jumlah Biaya 16.855.200
101.131.200
c. Investasi dan modal kerja
Biaya investasi dan modal kerja usaha pembenihan nila sebesar Rp 117.631.200, masing-masing untuk investasi sebesar Rp 16.500.000
dan biaya operasional sebesar Rp. 101.131.200. Biaya investasi dan modal kerja diperoleh dari kredit dengan jangka waktu pengembalian
selama 1 tahun dan tingkat suku bunga 16. d.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Perhitungan hasil diperoleh dari penjualan benih ikan nila dengan
harga jual per ekor Rp. 165,- produksi per periode 145.840 ekor, mempunyai siklus sebanyak 6 kali maka diperoleh pendapatan
sebesar Rp. 24.063.600 per siklus atau Rp. 144.381.600,- per tahun. e.
Proyeksi Rugi Laba Dengan menggunakan data dan asumsi yang ada, maka dapat
diperhitungkan proyeksi laba-rugi usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan, seperti pada Tabel 10. Pada
Tabel 10 menunjukkan bahwa usaha pembenihan ikan Nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan telah mampu menghasilkan keuntungan
Rp 7.553.568,- dengan profit margin sebesar 6.
Tabel 10. Proyeksi Laba Rugi Usaha No.
Uraian Tahun Ke-n
1 1
Pendapatan 144.381.600
2 Biaya Operasional
101.131.200
Laba Kotor A 43.250.400
3 Bunga Kredit
19.196.832 4
Laba Sebelum Penyusutan 24.053.568
5 Biaya Penyusutan
16.500.000
Laba BersihA-3-4-5 7.553.568
6
Profit Margin 6
f. Kelayakan Usaha
Dari analisis perhitungan komponen-komponen biaya pada Lampiran 2 didapatkan nilai beberapa kriteria kelayakan usaha pembenihan ikan
nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan berikut : 1
NPV Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan discount factor
20 Lampiran 2 maka nilai NPV Rp. 1.950.102,- selama 1 tahun investasi. Nilai NPV positif 0 mengindikasikan bahwa
usaha layak dikelola oleh Kelompok tani Gemah Parahiyangan. 2
IRR IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil
internal. Nilai IRR dari perhitungan NPV; DF 20 diperoleh IRR 29,67 dimana nilai ini lebih besar dari suku bunga bank
komersial yang berlaku saat penelitian 16. IRR lebih besar dari suku bunga bank komersial mengindikasikan bahwa usaha
pembenihan ikan nila yang dilaksanakan Kelompok tani Gemah Parahiyangan layak.
3 PBP
PBP merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu periode pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Berdasarkan
analisis perhitungan, PBP usaha Kelompok tani Gemah
Parahiyangan 0,94 tahun atau sekitar kurang dari 6 siklus. Total investasi Rp 16.500.000,- dengan umur ekonomis selama 1 satu
tahun, maka usaha ini dapat dikembalikan melalui Cash flow selama 0,94 tahun, lebih pendek dari jangka waktu umur
ekonomis biaya investasi. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha pembenihan ikan nila layak dikembangkan.
4 BC Ratio BCR
Berdasarkan analisis perhitungan BCR Lampiran 2 diperoleh nilai BCR sebesar 1,06 lebih besar dari 1. Nilai BCR lebih besar
dari 1 menunjukkan bahwa Kelompok tani Gemah Parahiyangan layak dilaksanakan bila dilihat dari dampak sosial yang
ditimbulkannya maupun dari segi finansialnya. 5
BEP BEP merupakan suatu gambaran kondisi penjualan produk yang
harus dicapai untuk melampaui titik impas. Usaha dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada suatu periode
tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung sehingga usaha tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga tidak
memperoleh laba. Berdasarkan analisis perhitungan BEP Lampiran 2 dapat
diketahui bahwa titik impas didapatkan dari kapasitas produksi minimal 145.840 ekor per siklus dengan harga jual Rp. 63,- per
ekor. Bila dikonversikan dengan luas lahan maka potensi lahan mendukung pengembangan usaha tersebut.
4.3 Strategi Pengembangan Usaha Pembenihan Ikan Nila