terbatas, antara lain kemampuan manajerial dan teknis skor 0,183 merupakan kelemahan yang harus diatasi. Biaya produksi yang
dikeluarkan lebih besar skor 0,172, biaya pengisian air atau kebutuhan dengan menggunakan pompa lebih besar bila dibandingkan
dengan pengisian air dengan menggunakan gaya gravitasi dari saluran pemasok air tawar. Tingkat produksi yang masih rendah skor 0,171
yang ditunjukkan dengan tingginya permintaan tetapi tidak dapat mencukupi permintaan pasar. Tingkat pengembalian modal yang
lambat skor 0,146 menjadi kelemahan juga karena dari satu periode satu tahun 6 siklus pengembalian modal pada siklus kelima 5.
Hasil evaluasi matriks pada Tabel di atas selanjutnya akan digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal dan dengan
menggunakan Matriks Internal-Eksternal IE akan dipetakan posisi Kelompok Tani Gemah Parahiyangan dalam suatu diagram untuk
mempermudah perumusan alternatif strategi bisnis.
4.3.3 Analisis Matriks EFE
Faktor yang dianalisis dengan matriks ini adalah faktor-faktor strategik eksternal perusahaan. Faktor-faktor strategik ini merupakan
faktor-faktor yang menjadi ancaman dan peluang unit usaha. Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan dimasukkan sebagai faktor-
faktor strategik eksternal, kemudian diberi bobot dan rating, sehingga diperoleh hasil identifikasi. Seperti dimuat pada Tabel 12.
Peluang utama yang diakui dalam pengembangan usaha adalah pangsa pasar yang potensial skor 0,398. Pangsa pasar potensial ini
menciptakan hubungan yang baik dengan pembeli skor 0,320 merupakan peluang yang harus dimanfaatkan dengan tetap menjaga
kepercayaan karena kemitraan dijalin belum dituangkan secara tertulis. Permintaan akan benih ikan nila yang meningkat dari tahun
ke tahun skor 0,317 merupakan peluang dalam pengembangan usaha. Demikian juga halnya dengan dukungan pemerintah daerah
maupun Pusat skor 0,301 dan kebijakan pemerintah terutama
pengadaaan skor 0,292 baik pengadaan bantuan induk dan sarana produksi merupakan peluang yang harus dimanfaatkan mengingat
Kelompok Tani Gemah Parahiyangan menjadi usaha yang perlu dibina. Peluang lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah terbukanya
kesempatan bermitra dengan industri pakan skor 0,287. Tabel 12. Faktor strategik eksternal Kelompok Tani Gemah Parahiyangan
Faktor strategik eksternal Bobot
a Rating
b Skor
axb A. Peluang
Pangsa pasar yang potensial 0.0996
4.000 0.398
Hubungan yang baik dengan pembeli 0.1057
3.000 0.320
Permintaan benih ikan nila meningkat 0.1055
3.000 0.317
Kebijakan pemerintah Pengadaan 0.0972
3.000 0.292
Kesempatan bermitra dengan industri pakan 0.0958
3.000 0.287
Dukungan Pemerintah Daerah maupun Pusat 0.1004
3.000 0.301
B. Ancaman
Perubahan Cuaca dan Iklim 0.1074
2.000 0.215
Fluktuasi Harga benih ikan nila 0.0711
2.000 0.142
Tingkat persaingan usaha 0.0839
1.000 0.084
Tingkat suku bunga kredit 0.0705
2.000 0.141
Perubahan kultur masyarakat 0.0632
1.000 0.063
Total A + B 1
2,497
Ancaman utama dalam pengembangan usaha Kelompok Tani Gemah Parahiyangan adalah perubahan cuaca dan iklim skor 0,215, maka
perlu disiasati atau antisipasi untuk fluktuasi suhu lingkungan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Fluktuasi harga benih
ikan nila skor 0,142 yang sulit diprediksi merupakan ancaman bagi pengembangan unit usaha. Oleh karena itu diharapkan adanya
kebijakan pemerintah dalam menetapkan HMR Harga Minimum Regional benih ikan nila. Tingginya tingkat suku bunga kredit skor
0,141 menjadi ancaman bagi pengembangan unit usaha pembenihan
ikan nila hal ini berhubungan dengan modal yang dibutuhkan untuk biaya operasional dan tingkat persaingan usaha skor 0,084 dapat
dikendalikan jika HMR dari pemerintah sudah menjadi dasar. Perubahan kultur masyarakat skor 0,063 jika tidak mengalami
kerugian dan dapat memenuhi kebutuhan dengan usaha pembenihan ikan nila tidak akan terjadi alih fungsi lahan.
4.3.4 Matriks IE