II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Nila
Ikan nila Oreochromis niloticus merupakan jenis ikan yang diintroduksi dari luar negeri. Bibit ikan nila didatangkan ke Indonesia secara
resmi oleh Balai Penelitian Budidaya Air Tawar pada tahun 1969. Setelah mulai masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada
petani di seluruh Indonesia. Sesuai denagan nama latinnya O. niloticus berasal dari sungai Nil dan danau-danau yang berhubungan dengan sungai
itu. Bibit ikan nila telah beberapa kali didatangkan ke Indonesia, yang pertama berasal dari Taiwan. Ini berwarna gelap dengan garis vertikal
sebanyak 6-8 buah di bagian ekornya. Kemudian didatangkan bibit dari Filipina yang berwarna merah Suyanto, 1995.
Ikan nila pada awalnya bernama Tilapia nilotica, kemudian diganti dengan Sarotrherodon niloticus, dan sekarang ini dikenal dengan nama
Oreochromis niloticus Deptan, 2000. Program seleksi di Filipina pada tahun 1987 telah berhasil membuat ikan nila unggul yang kini dikenal
sebagai ikan nila Gift. Ikan nila Gift diintroduksikan ke Indonesia pada tahun 1994 dan 1996.
Menurut Mulyanto dan Habib 1999, ikan nila Gift merupakan strain baru ikan nila yang dikembangkan di negara Filipina sejak tahun 1987
melalui proyekGenetic Improvementof Farm Tilapia GIFT, sehingga dinamakan nila GIFT. Strain ini merupakan hasil persilangan dan seleksi
antara ikan Nila strain dari Negara Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel, Senegal, dan Kenya.Ikan nila gift adalah ikan nila unggul
dari hasil perbaikan genetik yang dilakukan oleh ICLARM International Centre for Living Aquatic Resources Management dari hasil uji caba
dilapangan pertumbuhan nila gift lebih cepat dari pada nila lokal lokal 69 maupun Black Chitralada Widayanti, 1996. Pertumbuhan ikan nila gift di
KJA dapat mencapai 2-3 kali lebih cepat dari pada generasi sebelumnya. Rukyani dan Subagyo, 2000.
Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yang berukuran besar. Mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna
putih. Gurat sisi linea literalis terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang
di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip pungung, sirip perut dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tapi mengeras
dan tajam seperti duri. Sirip pungung berwarna hitam dan sirip dada juga tampak berwarna hitam Amri dan Khairuman, 2003.
Banyak orang keliru membedakan antara ikan nila dan ikan mujair, dimana letak perbedaannya dapat dilihat pada perbandingan panjang total dan
tinggi badan. Perbandingan ukuran tubuh ikan nila adalah 3 : 1 dan ikan mujair 2 : 1. Selain itu, terlihat adanya pola garis-garis vertikal yang terlihat
sangat jelas di sirip ekor dan sirip punggung ikan nila. Jumlah garis vertikal di sirip ekor ada enam buah dan sirip pungung ada delapan buah. Garis
dengan pola yang sama garis vertikal juga terdapat dikedua sisi tubuh ikan nila dengan jumlah delapan buah. Ikan nila memiliki lima 5 buah sirip,
yakni sirip punggung dorsal fin, sirip dada pectoral fin, sirip perut venteral fin, sirip anus anal fin, dan sirip ekor caudal fin. Sirip
punggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga pada bagian sirip ekor. Ada sepasang sirip dada dan sirip ekor yang berukuran yang lebih kecil.
Sirip anus hanya ada satu buah dan berbentuk agak panjang. Sementara itu, sirip ekor berbentuk bulat dan hanya berjumlah satu buah.
Perbedaan berdasarkan jenis kelaminnya, ikan nila jantan memiliki ukuran sisik yang lebih besar dari pada ikan nila bentina. Alat kelamin ikan
nila jantan berupa tonjolan yang agak runcing yang berfungsi sebagai muara saluran urin dan saluran sperma yang terletak di depan anus. Jika diurut,
perut ikan nila jantan akan mengeluarakan cairan bening. Sedangkan ikan nila betina mempunyai lubang genital terpisah dengan lubang saluran urin
yang terletak di dapan anus. Bentuk hidung dan rahang belakang ikan nila jantan melebar dan berwarna biru muda. Pada ikan betina, bentuk hidung dan
rahang belakang agak lancip dan berwarna kuning terang. Sirip punggung dan sirip ekor ikan nila jantan berupa garis putus-putus. Sementara itu, pada
ikan nila betina, garis berlanjut tidak putus dan melingkar Amri dan Khairuman, 2003.
Tabel 1. Ciri-ciri jantan dan betina pada ikan nila
Ciri-ciri Jantan
Betina
Bentuk tubuh Lebih tinggi dan
membulat Lebih rendah dan
memanjang Warna tubuh
Lebih cerah Lebih gelap
Jumlah lubang kelamin
Satu lubang untuk mengeluarkan sperma
sekaligus air seni Dua lubang
Untuk mengeluarkan telur Untuk
mengeluarkan air seni Bentuk kelamin
Tonjolan agak meruncing
Tidak menonjol dan berbentuk bulat.
Sumber : Amri dan Khairuman, 2003.
2.2 Pembenihan Ikan Nila