Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka Pemikiran Operasional

dan kesesuaian suitability sumberdaya wilayah diantaranya pembangunan wilayah melalui pengembangan kawasan agropolitan Rustiadi et al. 2003. Konsep pengembangan agropolitan pertama kali diperkenalkan Friedmann dan Douglass 1976 sebagai siasat pengembangan perdesaan. Konsep ini pada dasarnya memberikan pelayanan perkotaan di kawasan perdesaan kota ladang, dengan demikian petani atau masyarakat desa tidak perlu ke kota untuk mendapatkan pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan sosial budaya dan kehidupan sehari-hari. Peran agropolitan adalah melayani kawasan produksi pertanian di sekitarnya sebagai tempat berlangsungnya kegiatan agribisnis. Departeman Pertanian dan Departemen Kimpraswil untuk tahun anggaran 2002 menjadikan agropolitan sebagai isu nasional dalam mengembangkan sistem agribisnis, mendorong dan meningkatkan percepatan pembangunan wilayah, serta meningkatkan keterkaitan desa dan kota di daerah calon kawasan agropolitan. Pengembangan kawasan agropolitan harus memperhatikan aspek keberlanjutan pembangunan multidimensi agar manfaat yang muncul dapat dioptimalkan. Keberhasilan mengidentifikasi status keberlanjutan pembangunan akan mengarahkan stakeholder merumuskan kebijakan pembangunan wilayah yang tepat sesuai kebutuhan dan potensi wilayah tersebut. Gambar 3 Kerangka pemikiran penelitian status keberlanjutan kawasan agropolitan berbasis peternakan sapi potong Pembangunan Wilayah Wilayah Perkotaan : - Pusat Pertumbuhan Ekonomi - Infrastruktur Lengkap, SDM Tinggi - Pusat Industri, Perdagangan, dan Jasa Ketimpangan Pembangunan Wilayah Perdesaan : - Backwash Effect - Infrastruktur Tidak Lengkap - Kemiskinan Tinggi, SDM Rendah Pengembangan Kawasan Agropolitan Berkelanjutan Berbasis Peternakan Sapi Potong Analisis Keberlanjutan Kawasan Menentukan Indeks Keberlanjutan Wilayah Berbasis Peternakan Sapi Potong Kebijakan Pembangunan Wilayah IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada pada lima kecamatan di Kabupaten Bondowoso Propinsi Jawa Timur. Penetapan lokasi penelitian tersebut didasarkan atas: populasi ternak sapi potong, ketersediaan sumber pakan dan aksesibilitas kawasan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka terpilih lima kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian, yaitu: Kecamatan Cermee, Wringin, Maesan, Botolinggo, dan Maesan. Pengumpulan data dilaksanakan mulai bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Februari 2013, terhitung sejak penyusunan proposal penelitian sampai pelaksanaan penelitian.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa nilai atribut-atribut terkait dengan lima dimensi keberlanjutan pembangunan yaitu: dimensi ekologi, ekonomi, sosial budaya, teknologiinfrastruktur, serta hukumkelembagaan. Data primer diperoleh dari para responden dan pakar terpilih, serta hasil pengamatan langsung di lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dengan cara mencari dari berbagai sumber seperti penelitian terdahulu, hasil studi pustaka, dan dokumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelitian.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yang bersumber dari responden dan pakar dalam budidaya sapi potong. Pada Tabel 1 disajikan secara rinci jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian. Tabel 1 Jenis dan sumber data penelitian Jenis Data Sumber Data a Data Primer a Sosial-Ekonomi b Informasi kondisi atribut-atribut keberlanjutan c Tingkat kepentingan faktor-faktor strategis Peternak Peternak dan Pakar Pakar b Data Sekunder 1 Populasi ternak 2 Jumlah pemotongan 3 Jumlah ternak keluar daerah 4 Pendapatan asli daerah PAD 5 Populasi penduduk dan 6 Kondisi sosial ekonomi 7 Pola penggunaan lahan 8 Jumlah angkatan pencari kerja 9 Kondisi sarana dan prasarana umum Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur

4.4 Teknik Penentuan Responden

Teknik penentuan responden dalam rangka menggali informasi dan pengetahuannya ditentukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak random sampling dan pengambilan sampel disengaja purposive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah responden yang dianggap mewakili dan memahami permasalahan yang diteliti. Penentuan responden dilakukan dua cara: 1 Responden peternak pada lokasi penelitian dipilih berdasarkan metode random sampling dengan rumus sebagai berikut Thamrin 2008: � = � 1 + �� 2 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, total responden peternak berjumlah 463 responden. Jumlah responden pada tiap kecamatan adalah sebagai berikut: Kecamatan Cermee 99 responden, Wringin 68 Keterangan : n = Jumlah responden N = Jumlah populasi kepala keluarga peternak e = Galat error yang dapat diterima 10 responden, Botolinggo 99 responden, Maesan 99 responden, Tapen 98 responden. 2 Responden dari kalangan pakar dipilih secara sengaja purposive sampling. Pertimbangan dalam menentukan pakar yang dijadikan responden berdasarkan kriteria, sebagai berikut: a. Mempunyai pengalaman dan kompetensi sesuai bidang yang dikaji. b. Memiliki reputasi, kedudukanjabatan dalam kompetensinya dengan bidang yang dikaji dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli pakar pada bidang yang diteliti. c. Mempunyai komitmen terhadap permasalahan yang dikaji. d. Bersifat netral dan bersedia menerima pendapat responden lain. e. Bersedia dimintai pendapat dan berada pada lokasi penelitian. Pakar yang menjadi responden berjumlah 31 orang terdiri dari pihak terkait stakeholder dalam bidang peternakan sapi potong seperti: ketua kelompok tani, pengusaha sapi potong, petugas dan Kepala Pos Keswan, petugas inseminasi buatan IB, petugas penyuluh pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso serta Kepala Bagian Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso. Rincian jumlah responden penelitian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Penentuan teknik pengambilan contoh dan jumlah responden No Responden Teknik Pengambilan Contoh Jumlah Contoh 1 2 Pakar 1 Ketua Kelompok Tani 2 Pengusaha sapi potong 3 Petugas Pos Keswan 4 Kepala Pos Keswan 5 Petugas IB 6 Petugas Penyuluh Pertanian 7 Kepala Dinas Peternakan 8 Kepala Bagian Peternakan Peternak Purposive Purposive Purposive Purposive Purposive Purposive Purposive Purposive Random 9 orang 1 orang 6 orang 2 orang 6 orang 5 orang 12 orang 1 orang 463 orang Total 494 orang Sumber: Data Primer diolah