Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya

jalan baik dan panjang Jalan Kabupaten sepanjang 1 318 km terbagi menjadi dua yaitu jalan berstatus baik sepanjang 448.76 km dan jalan berstatus sedang sepanjang 405.11 km. Akses jalan di lokasi penelitian antara kecamatan satu dengan lainnya telah mempunyai akses jalan resmi menghubungkan kelima kecamatan tersebut dari ibukota Propinsi Surabaya ke ibukota kabupaten. Aksesibilitas beberapa desa di lokasi penelitian sudah cukup memadai, karena setiap desa mempunyai jalanakses ke masing-masing ibukota kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pembangunan infrastruktur jalan sudah cukup memadai. Seluruh desa di Kabupaten Bondowoso sudah mendapatkan jaringan listrik. Sumberdaya listrik sebagian masih menggunakan bahan bakar minyak, yang disuplai oleh PLTD di bawah unit kerja PT Persero PLN dan sebagian dari PLTU Paiton. Pemerintah Kabupaten Bondowoso secara bertahap berupaya memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana air bersih di tiap kecamatan. Pendistibusian air bersih selama tahun 2011 adalah sebanyak 2 907 353.96 m 3 yang digunakan oleh 13 465 pelanggan. Jumlah pelanggan air bersih pada umumnya banyak terdapat di daerah perkotaan, sedangkan di daerah perdesaan umumnya menggunakan sumur pompa, sumur gali, dan mata air. Pada lokasi penelitian hanya tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wringin, Maesan dan Tapen yang terlayani jaringan air bersih perusahaan daerah air minum PDAM.

5.2 Kondisi Umum Peternakan Sapi Potong Kabupaten Bondowoso

5.2.1 Sistem Budidaya Ternak Sapi Potong

Tujuan utama beternak sapi potong di Kabupaten Bondowoso adalah untuk tabungan keluarga, tabungan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang mendesak. Kebutuhan mendesak yang dimaksud seperti biaya pendidikan anak, biaya membangun rumah, biaya menunaikan ibadah haji dan biaya pernikahan anak. Sistem pemeliharaan ternak di Kabupaten Bondowoso sebagian besar masih menerapkan sistem pemeliharaan dengan tipe manajemen ekstensif. Hanya sebagian kecil dari peternak yang menerapkan sistem pemeliharaan semi intensif dan intensif. Peternak yang memiliki kandang menerapkan sistem pemeliharaan dengan manajemen semi intensif dan intensif. Secara semi intensif ternak digembalakan pada pagi sampai siang hari di padang penggembalaan, kemudian pada sore hari dimasukkan ke dalam kandang. Pada saat ternak digembalakan, semua proses makan berlangsung di padang penggembalaan dan dikontrol oleh peternak. Secara intensif, ternak berada di dalam kandang sepanjang hari dan diberi pakan berupa hijauan dan konsentrat. Pakan merupakan hal terpenting dalam usaha ternak sapi potong. Pakan yang memiliki nutrisi baik akan menunjang kesehatan, pertumbuhan dan reproduksi. Sumber pakan terdiri atas: hijauan makanan ternak HMT berupa rumput dan leguminosa, konsentrat, dan limbah pertanian. Jenis hijauan yang dapat diberikan bagi ternak sapi potong dalam bentuk hijauan segar, hijauan kering hay, hijauan olahan atau hasil fermentasi yang disebut silase. Di Kabupaten Bondowoso pakan hijauan tersebar di berbagai areal, yakni areal padang penggembalaan, lahan hutan dan lahan tanaman pertanian pangan di pinggir jalan sepanjang jalan umum. Berdasarkan hasil pengamatan, jenis hijauan yang ada di lokasi penelitian terdiri atas: rumput lapangan Natural grass, rumput gajah Pennisetum purpureum, rumput raja Pennisetum purpuphoides, rumput setaria Setaria sphacelata, lamtoropetai cina Leucaena glauca, dan alang-alang Imperata cylindrica. Makanan penguatkonsentrat masih jarang dipergunakan peternak. Hal ini dikarenakan pakan konsentrat diperoleh dengan cara membeli ke pedagang sapronak dan harga pakan konsentrat tergolong mahal bagi peternak. Hal tersebut mengakibatkan hanya peternak bermodal besar saja yang mempergunakan pakan konsentrat. Pakan konsentrat di Kabupaten Bondowoso berasal dari pabrik pakan yang ada di Kabupaten Situbondo dan Jember sehingga ketersediaan pakan konsentrat sangat bergantung pada pasokan dari kedua daerah tersebut. Limbah pertanian dimanfaatkan oleh para peternak sebagai salah satu alternatif pakan pada musim kemarau. Limbah pertanian juga dapat dikombinasikan dengan pakan hijauan lainnya. Beberapa jenis jerami yang diberikan untuk pakan sapi potong antara lain: jerami padi, jagung, kacang tanah, pucuk tebu, kacang kedelai, dan ketela pohon. Potensi limbah pertanian di Kabupaten Bondowoso tersedia cukup dan melimpah saat musim panen.