3.88 Status Keberlanjutan Wilayah Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Bondowoso untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan

Hasil analisis Rap-AGROSAPOT menunjukkan bahwa semua atribut yang dikaji terhadap status keberlanjutan wilayah Kabupaten Bondowoso untuk pengembangan kawasan agropolitan, cukup akurat sehingga memberikan hasil analisis yang semakin baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini terlihat dari nilai stress yang hanya berkisar antara 14 sampai 20 dan nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh berkisar antara 0.87 dan 0.95 Hal ini sesuai dengan pendapat Fisheries 1999, yang menyatakan bahwa hasil analisis cukup memadai apabila nilai stress lebih kecil dari nilai 0.25 25 dan nilai koefisien determinasi R 2 mendekati nilai 1. Adapun nilai stress dan koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil analisis Rap-AGROSAPOT untuk nilai stress dan koefisien determinasi R 2

6.2 Analisis Prospektif Pengembangan Kawasan Agropolitan

Analisis prospektif bertujuan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa datang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis prospektif dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: 1 mengidentifikasi atribut kunci di masa depan, 2 menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama, dan 3 mendefinisikan dan mendeskripsikan perubahan kemungkinan di masa depan sekaligus menentukan strategi pengembangan wilayah secara berkelanjutan sesuai dengan sumberdaya. Penentuan atribut-atribut kunci dalam analisis diperoleh dari atribut sensitif berpengaruh hasil analisis keberlanjutan. Berdasarkan hasil analisis keberlanjutan diperoleh 23 atribut sensitif dan selanjutnya diajukan kepada pakar untuk dinilai dan dianalisis prospektif. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan antar atribut Lampiran 3 diperoleh 5 lima atribut kuncipenentu yang mempunyai pengaruh kuat dan ketergantungan antar atribut tidak terlalu kuat, yaitu: a ketersediaan sarana dan Parameter Ekologi Ekonomi Sosial Teknologi Hukum Multi Stress R 2 Iterasi 0.15 0.87 4 0.14 0.88 4 0.14 0.92 3 0.14 0.93 3 0.13 0.95 3 0.20 0.93 4 Sumber: Data Primer diolah