Fisik Wilayah KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

29

4.3 Fisik Wilayah

Secara morfologi, Kab. HSU pasca pemekaran wilayah dengan Kab. Balangan merupakan wilayah yang terdiri atas dataran rendah dengan ketinggian berkisar antara 0-25 meter dari permukaan laut. Daerah yang tersisa dari pemekaran wilayah didominasi oleh lahan rawa lebak baik yang tergenang secara permanen maupun tergenang secara periodik seperti pada Gambar 4. Gambar 4 Lahan Rawa Lebak di Kab. HSU Dari kisaran ketinggian dari permukaan laut tersebut, seluruh kecamatan di Kab. HSU berada pada kemiringan 0 –2 dan di kelas ketinggian 0–7 m dari permukaan air laut. Dengan demikian, terdapat luasan lahan sebesar 89.270 ha yang landai dan nyaris tanpa gelombang pada seluruh wilayahnya yang berada pada ketinggian 0 –7 meter dari permukaan laut. Geologi wilayah yang merupakan dataran rendah ini menyebabkan 98,48 87.916 ha dari luas wilayah Kab. HSU umumnya tergenang secara periodik. Sisanya, 1,38 dari luas wilayah atau 1.239 ha tergenang secara terus menerus dan 0,13 atau 115 ha merupakan kawasan yang tidak pernah tergenang. Kondisi genangan di Kab. HSU dapat dilihat pada Tabel 5. 30 Tabel 5 Kondisi Genangan di Kab. HSU Tahun 2010 No. Kecamatan Kondisi Genangan ha Jumlah Tidak pernah tergenang Tergenang secara periodik Tergenang secara terus- menerus 1. 2. Danau Panggang Paminggir - - 22.449 14.953 - 669 22.449 15.622 3. B a b i r i k - 7.744 - 7.744 4. Sungai Pandan - 4.500 - 4.500 5. 6. 7. Sungai Tabukan Amuntai Selatan Amuntai Tengah - - - 2.924 17.746 5.699 - 570 - 2.924 18.316 5.699 8. B a n j a n g - 4.101 - 4.101 9. Amuntai Utara 115 4.385 - 4.500 10. Haur Gading - 3.415 - 3.415 Jumlah 115 87.916 1.239 89.270 Sumber: BPS Kab. HSU 2011a Berdasarkan dari kondisi genangan yang dimiliki, ada 3 tiga kategori kondisi genangan yang terdapat di Kab. HSU, yakni tidak pernah tergenang, tergenang periodik, dan tergenang secara terus-menerus. Yang paling dominan adalah tergenang secara periodik. Wilayah yang tergenang secara terus menerus dan merupakan area rawa lebak permanen terdapat di sebagian wilayah Kec. Paminggir, dan Kec. Amuntai Selatan, sedangkan kecamatan lain adalah daerah yang wilayahnya tergenang secara periodik yang tersebar pada semua kecamatan dan wilayah yang tidak pernah tergenang di Kec. Amuntai Utara. Dengan karateristik yang demikian, maka pemanfaatan lahan untuk kegiatan perekonomian, khususnya di bidang pertanian, memerlukan pengelolaan drainase yang cermat. Lahan berupa hutan rawa, rumput rawa, dan danau yang belum sepenuhnya dimanfaatkan secara ekonomis di Kab. HSU terbilang cukup luas, yaitu meliputi kawasan seluas 54.279 ha atau 60,8 dari luas Kab. HSU Tabel 6. Lahan rawa lebak yang ada ini sebagian besar merupakan sumber daya air yang ditumbuhi oleh tanaman eceng gondok dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk areal budidaya dan penangkapan ikan. 31 Tabel 6 Penggunaaan Lahan di Kab. HSU Tahun 2010 No. Kecamatan Luas penggunaan tanah ha Kampung Sawah Kebun campuran Hutan rawa Rumput rawa Danau Lain- lain 1. 2. Danau Panggang Paminggir 399 200 3.761 - 648 - 1.926 11.902 5.646 8.949 525 375 445 324 3. B a b i r i k 656 4.802 73 86 958 800 25 4. Sungai Pandan 745 27.28 864 - 1.702 79 32 5. 6. 7. Sungai Tabukan Amuntai Selatan Amuntai Tengah 300 423 441 907 2.903 4.116 438 797 316 - 12.049 450 - 858 2.519 75 100 175 30 270 33 8. B a n j a n g 218 3.561 288 2.477 2.211 165 30 9. Amuntai Utara 605 1.835 - - 116 24 1 0. Haur Gading 298 879 1.627 821 252 82 11 Jumlah 4.285 25.492 5.051 29.711 23.095 2.492 1.224 Sumber: BPS Kab. HSU 2011a Lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan usaha berupa sawah dan kebun berjumlah 28.904 ha atau 32,38. Lahan dimaksud tersebar hampir pada semua kecamatan yang ada. Sisanya, seluas 4.285 ha digunakan untuk perkampungan dan 1.802 ha termasuk untuk penggunaan lain-lain. Dari total 23.853 ha lahan yang digunakan untuk sawah, keseluruhannya adalah merupakan area sawah non irigasi. Areal persawahan yang relatif besar terdapat di Kec. Babirik, yaitu seluas 4.802 ha, diikuti Kec. Amuntai Utara, Danau Panggang, dan Sungai Pandan masing-masing dengan luas 3.955 ha, 3.761 ha, dan 3.410 ha. Untuk areal perkebunan, yang relatif luas terdapat di Kec. Amuntai Utara dan Kec. Sungai Pandan, masing-masing 1.627 ha dan 1.302 ha.

4.4 Ekonomi Wilayah