Potensi Perikanan KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

34 Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa sub sektor perikanan mempunyai peranan cukup penting setelah sub sektor tanaman bahan makanan. Peranan sektor perikanan sangat tergantung pada alam yaitu lahan rawa lebak.

4.5 Potensi Perikanan

Kab. HSU memiliki sumber daya hayati perikanan dengan luas potensi 56.452 ha berupa perairan umum yang terdiri atas rawa lebak, sungai dan perairan lainnya. Sebagian besar perairan umum merupakan perairan rawa lebak yang terkandung flora dan fauna akuatik sebagai bahan pangan yang berpotensi besar. Pemanfaatan sumber daya perairan pada sektor perikanan masih didominasi oleh kegiatan perikanan tangkap dengan produksi hasil tangkapan pada tahun 2010 sebesar 12.503,8 ton dan tahun 2009 sebesar 12.514,7 ton. Jumlah ini menunjukkan penurunan produksi perikanan tahun 2010 sebesar 0,1 dari produksi tahun 2009. Demikian juga produksi tahun 2009 menunjukkan penurunan rata –rata 3 dari tahun 2008 yaitu sebesar 12.891,2 ton Diskan Kab. HSU, 2011. Produksi perikanan selama periode 2006-2010 tertera pada Tabel 9. Tabel 9 Perkembangan Produksi Perikanan di Kab. HSU Tahun 2006 – 2010 No Kegiatan Perikanan Tahun Ton 2006 2007 2008 2009 2010 1. Penangkapan 12.825,4 12.858,0 12.891,2 12.514,7 12.503,8 2. Budidaya 1.077,8 1.314,8 1.344,3 1.413,0 5.994,8 Jumlah 13.903,2 14.172,8 14.235,5 13.927,7 18.498,6 Sumber: Dinas Perikanan Berbagai tahun Tabel di atas menunjukkan peningkatan jumlah produksi perikanan dalam lima tahun terakhir. Puncak peningkatan produksi perikanan tangkap terjadi pada tahun 2008 dengan jumlah produksi mencapai 12,825,4 ton atau mengalami kenaikan sebesar 0,3 dari produksi tahun 2007. Namun kegiatan perikanan tangkap cenderung mengalami penurunan produksi pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2009 dan 2010. Lahan rawa mempunyai potensi untuk usaha penangkapan dan budidaya ikan selain itu dengan produktivitas tanahnya yang subur dapat meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan. Pada musim kemarau daerah rawa dapat 35 berfungsi sebagai ladang tanaman pangan dan palawija sehingga dengan demikian rawa memiliki banyak manfaat bagi masyarakat setempat. Hasil tangkapan ikan di perairan umum Kab. HSU berupa ikan lokal yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan digemari oleh masyarakat Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Jenis ikan lokal tersebut antara lain: betok papuyu, gabus haruan, toman, betutu, sepat Siam, tambakan, belida, lais, belut dan udang galah. Produksi ikan perairan umum Kabupaten Hulu Sungai Utara, selain untuk memenuhi konsumsi dalam kabupaten juga dikirim ke luar kabupaten. Gambar salah satu alat tangkap dan ikan hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 7. Keperluan kebutuhan pangan dari ikan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan kesadaran mengkonsumsi protein hewani berasal dari ikan. Konsumsi ikan perkapita penduduk Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah 39 kgkapitatahun, melebihi ketentuan Widya Karya Gizi Nasional sebesar 26,55 kgkapitatahun. Keterbatasan produksi ikan dari hasil penangkapan di perairan umum terutama pada saat bukan musim tangkap ikan, produksi ikan hasil budidaya menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dari komoditi hasil budidaya ikan patin, nila, mas, toman dan bawal. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan perikanan budidaya yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kegiatan budidaya di kolam, budidaya karamba di sungai dan budidaya fish pen dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 7 Alat Tangkap dan Ikan Betok Anabas testudineus Hasil Tangkapan di Rawa lebak 36 Gambar 8 Kegiatan Budidaya Kolam, Karamba dan Fish Pen Sarana pendukung kegiatan distribusi hasil perikanan tangkap di perairan umum di Kab. HSU terdapat 2 dua unit tempat pendaratan ikan yang berlokasi di Desa Rintisan Kec. Danau Panggang, dan Desa Simpang Empat Kec. Amuntai Selatan dengan fasilitas relatif terbatas sebagai tempat untuk tambat kapal atau perahu dengan kondisi sederhana seperti terlihat pada Gambar 9. Tempat Pendaratan Ikan TPI yang berada di Desa Rintisan Kec. Danau Panggang pada saat ini berfungsi sebagai tempat pendaratan dan distribusi ikan hasil tangkapan di perairan umum segar dan olahan. Setiap hari, antara 20-40 buah kapal yang berukuran panjang 6 –12 meter mendaratkan hasil tangkapan di sarana pemasaran terapung, dengan kapasitas produksi 1,5 –2,5 ton perhari tergantung musim ikan hasil tangkapan di perairan umum. Tempat Pendaratan Ikan TPI di Desa Simpang Empat Kec. Amuntai Selatan setiap harinya rata-rata dimanfaatkan oleh 10 –15 unit kapal dengan ukuran panjang 9–12 meter yang bertambat terutama pada musim puncak penangkapan untuk mendistribusikan 37 hasil produksi perikanan yang berkisar 5-10 ton perhari tergantung musim untuk memenuhi kebutuhan ikan dalam wilayah Kab. HSU atau luar wilayah Kab. HSU. Gambar 9 Dermaga Apung dan Dermaga Tambat 38

V. HASIL DAN PEMBAHASAN