II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Daya Ikan
Sama seperti sumber daya pertambangan, sumber daya perikanan ada batasnya, namun berbeda dengan sumber daya pertambangan seperti minyak
bumi, sumber daya perikanan memiliki daya reproduksi yang bersifat dapat diperbaharui renewable atau mempunyai sifat dapat pulih, sehingga apabila
dikelola dengan baik akan dapat digunakan secara berkelanjutan. Dengan kata lain, apabila dilakukan pengelolaan secara tepat, maka sumber daya perikanan
akan dapat memasok protein hewani secara stabil. Pada saat yang sama juga memiliki kontribusi ekonomi dan sosial yang besar seperti pengembangan sektor
produk perikanan dan penciptaan lapangan kerja. Yang jelas akan memberikan dampak pada pengurangan jumlah kemiskinan. Di sini makna tentang pentingnya
pengelolaan sumber daya perikanan. Ikan adalah sumber daya hayati yang dapat diperbaharui. Meskipun
demikian, eksploitasi yang tidak terkendali tetap akan menimbulkan risiko kelangkaan dan atau kepunahan spesies ikan. Selain itu, siklus hidup ikan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya yang merupakan tempat ikan berlindung, menyimpan telur, mencari makan dan berkembang biak sehingga jika
lingkungan tersebut rusak maka akan sangat mempengaruhi stok ikan. Menurut Widodo dan Hakim 2002, sumber daya ikan pada umumnya
dianggap bersifat open access dan common property yang artinya pemanfaatannya bersifat terbuka oleh siapa saja dan kepemilikannya bersifat umum. Sifat sumber
daya seperti ini menimbulkan beberapa konsekuensi, antara lain : 1.
Tanpa adanya pengelolaan akan menimbulkan gejala eksploitasi berlebih over exploitation, investasi berlebihan over investment dan tenaga kerja
berlebihan over employment. 2.
Perlu adanya hak kepemilikan property rights misalnya oleh Negara, masyarakat atau swasta.
Sifat-sifat sumber daya seperti di atas menjadikan sumber daya ikan bersifat unik dan setiap orang seakan-akan mempunyai hak untuk memanfaatkan sumber
daya tersebut dalam batas-batas kewenangan hukum suatu Negara. Kondisi ini
7
memungkinkan setiap orang atau perusahaan dapat dengan bebas masuk dan mengambil manfaatnya. Dengan demikian secara prinsip sumber daya milik
bersama dicirikan oleh pengambilan secara bebas maupun akibat lain yang ditimbulkan seperti biaya eksternalitas tinggi tidak ekonomis sehingga akan
menimbulkan kecenderungan pengelolaan secara deplesi Suparmoko, 1997. Deplesi adalah suatu cara pengambilan sumber daya alam secara besar-besaran,
yang biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan mentah. Dalam kaitannya dengan sumber daya perikanan yang sifatnya dapat diperbaharui,
tindakan deplesi walaupun dapat diimbangi dengan kegiatan konservasi akan tetap melekat dampaknya terhadap lingkungan dan membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk memulihkannya.
2.2 Perikanan Tangkap