8
harus efisien dan optimal, secara sosial budaya berkeadilan dan dapat diterima, dan secara ekologis tidak melampaui daya dukung lingkungan environmentally
friendly. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan semestinya dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan perikanan berkelanjutan, yaitu
pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan dan perbaikan kualitas lingkungan. Perencanaan pengelolaan dilakukan dengan mengakomodasi seluruh
kepentingan stakeholder, menghimpun informasi yang lengkap, akurat dan terbaru serta dilakukan dengan prosedur dan pendekatan yang secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan. Salah satu masalah pokok yang menjadi penghambat dari keberlanjutan
perikanan tangkap adalah adanya pemahaman dari nelayan bahwa perairan adalah milik bersama atau umum common property sehingga nelayan menangkap
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan alat tangkap baik yang ramah lingkungan maupun yang dapat merusak lingkungan misalnya bom dan racun
sehingga menimbulkan kerusakan ataupun penurunan kualitas lingkungan Patanda, 2005.
2.3 Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai tujuan agar wilayah itu berkembang menuju tingkat perkembangan yang diinginkan. Pengembangan
wilayah dilaksanakan melalui optimasi pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya secara harmonis, serasi dan terpadu melalui pendekatan yang bersifat
terpadu dan komprehensif. Keterpaduan mencakup bidang ilmu, sektoral, wilayah dan hirarki pemerintahan dan komprehensif terhadap aspek fisik, ekonomi, sosial,
budaya dan lingkungan hidup Djakapermana, 2010. Pengembangan wilayah mencakup banyak aspek yang saling berinteraksi.
Interaksi antar komponen dalam pengembangan wilayah sangat dinamis. Peningkatan satu komponen secara langsung berdampak terhadap komponen
lainnya. Misalnya pembangunan infrastruktur jalan diyakini dapat mendorong pergerakan barang, jasa, dan orang yang pada akhirnya menciptakan pergerakan
ekonomi dan pembangunan aspek lainnya. Namun demikian, di samping manfaat tersebut, terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan oleh interaksi antar
komponen tersebut. Pergerakan barang, jasa dan orang dapat menimbulkan
9
pencemaran, kemacetan dan konflik sosial. Pembangunan infrastruktur yang mengabaikan prinsip berkelanjutan, tidak memperhatikan dan menjaga pelestarian
lingkungan akan memberikan dampak kontraproduktif yang pada gilirannya tidak lagi memberikan manfaat pertumbuhan ekonomi wilayah, karena akan disibukkan
oleh biaya-biaya mengatasi bencana dan ongkos sosial ekonomi yang besar Djakapermana, 2010.
Di masa sekarang dan yang akan datang diperlukan adanya pendekatan perencanaan wilayah yang berbasis pada hal-hal berikut: 1 sebagai bagian dari
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk melakukan perubahan atau upaya untuk mencegah terjadinya perubahan yang tidak diinginkan, 2 menciptakan
keseimbangan pembangunan antar wilayah, 3 menciptakan keseimbangan pemanfaatan sumber daya di masa sekarang dan masa yang akan datang
pembangunan berkelanjutan, dan 4 disesuaikan dengan kapasitas pemerintah dan masyarakat untuk mengimplementasi perencanaan yang disusun Rustiadi et
al., 2009.
2.4 Rawa Lebak