Provinsi Bangka Belitung Provinsi Bengkulu

4.2.9 Provinsi Lampung

Provinsi Lampung memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah nelayan, jumlah produksi, jumlah alat tangkap dan jumlah produk olahan Tabel 22. Namun perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah armada memiliki nilai LQ yang rendah. Tabel 22. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Lampung NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 0.704713432 1.552802705 2 PRODUKSI 0.277511362 1.429245351 3 ARMADA 1.308882287 0.962668713 4 ALAT 1.476778221 1.031703453 5 OLAHAN 0.101345893 1.849613773

4.2.10 Provinsi Banten

Provinsi Banten memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah produksi, jumlah armada, jumlah alat tangkap dan jumlah produk olahan, sedangkan variabel jumlah nelayan tidak menjadi basis Tabel 23. Jumlah nelayan justru menjadi basis di perikanan industri, karena Banten relatif dekat dengan DKI Jakarta, sehingga mungkin nelayan Banten banyak yang bekerja pada industri perikanan di DKI Jakarta. Tabel 23. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Banten NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 1.319081846 0.348373102 2 PRODUKSI 0.230575176 1.468083325 3 ARMADA 0.48797975 1.068089616 4 ALAT 0.242051332 1.320869928 5 OLAHAN 1.943233499

4.2.11 Provinsi DKI Jakarta

Provinsi DKI Jakarta memiliki basis pada sektor perikanan industri, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel nelayan, jumlah armada, jumlah alat tangkap, dan jumlah hasil olahan Tabel 24. Namun perikanan industri ini menunjukkan bahwa jumlah produksi memiliki nilai LQ yang rendah. Rendahnya nilai produksi dibandingkan dengan jumlah armada yang sangat tinggi dapat terjadi karena produksinya dijual dalam bentuk hasil olahan. Tabel 24. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi DKI Jakarta NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 1.348397104 0.315535288 2 PRODUKSI 0.548689338 1.240723658 3 ARMADA 8.158326808 0.110834026 4 ALAT 1.631817162 0.840128538 5 OLAHAN 1.082224423 0.981175387

4.2.12 Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah produksi, jumlah armada, jumlah alat tangkap dan jumlah produk olahan Tabel 25. Namun perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah nelayan memiliki nilai LQ yang rendah. Tabel 25. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Jawa Barat NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 1.205806151 0.593381182 2 PRODUKSI 0.378119893 1.370117547 3 ARMADA 0.468661383 1.07153012 4 ALAT 0.757937759 1.168938936 5 OLAHAN 0.06246502 1.883786523

4.2.13 Provinsi Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah memiliki basis pada sektor perikanan industri, dengan tiga variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah produksi, jumlah armada dan jumlah alat tangkap Tabel 26. Namun pada perikanan industri terlihat bahwa jumlah nelayan dan jumlah olahan memiliki nilai LQ yang rendah.