53
mengikuti garis diagonalnya. Suatu variabel dikatakan normal jika
gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
diagonal Santoso, 2004.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah gabungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2009,
dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ e Dimana:
Y = Return saham a = Konstanta
b = Koefisien regresi X
1
= Manajemen laba Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
54
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Ghozali, 2009 2 Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009. Menurut Santoso 2004 dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat. b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat. b. Moderated Regression Analysis MRA
Menurut Ghozali 2009, Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen dengan rumus persamaannya sebagai
berikut:
55
1 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
1
X
2
+ e 2 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
3
+ b
3
X
1
X
3
+ e 3 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
4
+ b
3
X
1
X
4
+ e 4 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
5
+ b
3
X
1
X
5
+ e 5 Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
6
+ b
3
X
1
X
6
+ e Keterangan:
Y = Return saham
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X
1
= Manajemen laba X
2
= Kualitas audit X
3
= Kepemilikan manajerial X
4
= Kepemilikan institusional X
5
= Komite audit X
6
= Komisaris independen X
1
X
2
= Variabel perkalian antara manajemen laba dengan kualitas audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
kualitas audit terhadap hubungan manajemen laba dengan return
saham. X
1
X
3
= Variabel perkalian antara manajemen laba dengan kepemilikan manajerial yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating kepemilikan manajerial terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.
56
X
1
X
4
= Variabel perkalian antara manajemen laba dengan kepemilikan institusional yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating kepemilikan institusional terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.
X
1
X
5
= Variabel perkalian antara manajemen laba dengan komite audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderating
komite audit terhadap hubungan manajemen laba dengan return
saham. X
1
X
6
= Variabel perkalian antara manajemen laba dengan komisaris independen yang menggambarkan pengaruh
variabel moderating komisaris independen terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham.
e = Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: 1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Niai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir
57
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009.
2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen Ghozali, 2009. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada
derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2009.
3 Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009.
Menurut Santoso 2004 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima
atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
58
b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak
atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian