Uji Heteroskedastisitas Uji Normalitas

66 demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Uji Autokolerasi

Hasil uji autokolerasi disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .219 a .048 .002 1.27989 1.950 a. Predictors: Constant, INDP, INST, EM, KMT, MNJR, AQ b. Dependent Variable: RS Sumber: Data sekunder yang diolah. Berdasarkan hasil uji autokolerasi pada tabel 4.4 pada tabel di atas, diketahui bawa nilai Durbin-Watson sebesar 1.950. Nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW menggunakan nilai signifikansi 5, maka di tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai 1.79452. Oleh karena nilai DW 1.950 lebih besar dari batas atas du 1,79452 dan kurang dari 4-1.79452 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokolerasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisiitas disajikan dalam gambar 4.1 sebagai berikut: 67 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data sekunder yang diolah. Berdasarkan gambar 4.1 di atas, grafik scatterplot terlihat bahwa data tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terrjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai dalam penelitian ini. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karna jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting, oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil Ghozali, 2009. Uji statistik yang digunakan adalah dengan uji glejser. Tabel 4.6 akan menampilkan hasil uji glejser. 68 Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .387 .411 .941 .348 EM .010 .009 .074 1.143 .254 AQ .154 .147 .176 1.043 .298 MNJR -.192 .149 -.220 -1.293 .197 KMT .088 .115 .050 .766 .445 INST -.031 .035 -.056 -.863 .389 INDP -.186 .277 -.045 -.672 .502 a. Dependent Variable: AbsRs Sumber: Data sekunder yang diolah. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut AbsRs atau variabel inddependen memiliki tingkat sig. lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas disajikan dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3 sebagai berikut: 69 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Sumber: Data sekunder yang diolah. Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri, ini menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 70 Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P Plot Sumber: Data sekunder yang diolah. Gambar 4.3 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

3. Hasil Uji Hipotesis