85
Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X
1
dan X
6
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant .244
.321 .760
.448 EM
.037 .044
.193 .846
.398 INDP
.342 .769
.061 .445
.657 EM_INDP
-.001 .104
-.002 -.009
.993 a. Dependent Variable: RS
Sumber: Data sekunder yang diolah. Tabel 4.22 menunjukkan bahwa variabel moderasi
komisaris independen
EM_INDP memiliki
tingkat signifikansi Sig. sebesar 0.993 lebih besar dari 0.05 atau
dengan kata lain menolak H
6
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komisaris independen tidak bisa menjadi variabel
moderasi antara manajemen laba terhadap return saham.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel manajemen laba mampu menjelaskan 3.2 return saham. Secara individual manajemen laba
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi sebesar 0.002 atau lebih kecil dari 0.005.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan ditemukan bahwa manajemen laba berpengaruh signifikan positif dan signifikanterhadap
86
return saham, dapat diartikan bahwa saat manajemen laba suatu
perusahaan tinggi maka return saham perusahaan tersebut juga akan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa para pemegang saham ataupun calon
investor tidak mempertimbangkan apakah manajer perusahaan melakukan aktivitas manajemen laba atau tidak, karena dalam penelitian ini
ditemukan hubungan yang signifikan positif antara keduanya. Keadaan ini bisa saja terjadi karena pemegang saham ataupun calon investor
menjadikan informasi yang termuat dalam laporan keuangan sebagai salah satu tolak ukur melakukan investasi, tanpa mempertimbangkan apakah
terdapat aktivitas manajemen laba di dalam perusahaan yang hendak dijadikan tempat berinvestasi.
Adanya hubungan yang positif signifikan antara manajemen laba dengan return saham dapat pula terjadi akibat aktivitas manajemen laba
yang dilakukan pihak manajemen perusahaan dianggap dapat membuat informasi yang termuat dalam laporan tahunan yang dipublikasi menjadi
lebih menarik, sehingga para pemegang saham tetap menanamkan saham dan calon investor tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan
terkait. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah
dan Purnamasari 2012 yang menemukan bahwa variabel manajemen laba secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham. Namun, hasil
dari arah penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bangun dan Safei 2011 dan Nuryaman 2013 yang menemukan
87
bahwa secara parsial variabel manajemen laba memiliki arah yang negatif dan signifikan terhadap return saham.
2. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kualitas Audit terhadap