45
Namun, Sa’enz, et all. 2014 menemukan bahwa kepemilikan manajerial mampu mengurangi praktikaktivitas manajemen laba.
Hubungan antara kepemilikan manajerial dengan praktik manajemen laba ini dianggap berpengaruh terhadap return saham suatu perusahaan,
sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H
3
= Kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan manajemen laba terhadap
return saham.
4. Hubungan Manajemen Laba dengan Kepemilikan Institusional
terhadap Return Saham
Herawaty 2008 melakukan penelitian tentang peran GCG sebagai moderating variable
dari manajemen laba terhadap nilai perusahaan dan menemukan bahwa kepemilikan institusional sebagai salah satu proksi
good corporate governance merupakan variabel pemoderasi hubungan
manajemen laba dengan nilai perusahaan. Ferdiansyah dan Purnamasari 2012 melakukan penelitian pengaruh
manajemen laba terhadap return saham dengan kecerdesan investor yang diproksikan dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi.
Hasil dari penelitian tesebut adalah kepemilikan institusional mampu memoderasi hubungan manajemen laba dengan return saham.
Ajiwanto dan Herawati 2013 melakukan penelitian pengaruh GCG terhadap return saham dan menemukan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini dapat
46
diartikan, bahwa saat kepemilikan institusional suatu perusahaan tinggi maka return saham perusahaan tersebut juga akan meningkat.
Namun penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur’ainy 2009 dan Sugiyanto 2011 yang menemukan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional dengan return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Herawaty 2008, Ferdiansyah dan Purnamasari 2012 serta Ajiwanto dan Herawati 2013 menunjukkan
terdapat pengaruh antara kepemilikan institusional terhadap hubungan manajemen laba dengan return saham, sehingga dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H
4
= Kepemilikan institusional dapat memoderasi hubungan manajemen laba terhadap
return saham.
5. Hubungan Manajemen Laba dengan Komite Audit terhadap Return
Saham
Herawaty 2008 melakukan penelitian tentang peran corporate governance
sebagai variabel moderasi dari pengaruh earnings management
terhadap nilai perusahaan, menemukan bahwa komite audit sebagai salah satu proksi corporate governance berhasil memoderasi
hubungan earnings management terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian tersebut tidak sejalan dengan Melzatia 2004 yang
menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komite
47
audit sebagai salah satu proksi GCG dengan return saham. Hasil ini didukung oleh penelitian Ajiwanto dan Herawati 2013, yang juga
menemukan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Vinola Herawaty 2008 bahwa komite
audit sebagai salah satu proksi corporate governance berhasil meoderasimampu memperlemah hubungan earnings management
terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H
5
= Komite audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba terhadap
return saham.
6. Hubungan Manajemen Laba dengan Komisaris Independen terhadap