Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

50 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. 2. Perusahaan yang menyajikan informasi laporan keuangan tahunan lengkap periode 2012-2014. 3. Perusahaan telah melakukan IPO minimal tahun 2011.

C. Metode Pengumpulan Data

Sifat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data-data diperoleh dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia menggunakan metode penelitian kepustakaan library research, yaitu dengan membaca dan meneliti melalui buku, jurnal, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistif deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum dan minimum Ghozali, 2009.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2009. 51 Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2009. b. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Ghozali, 2009 Salah satu cara yang digunakan untuk mendetkasi ada atau tidaknya autokolerasi adalah dengan uji Durbin Watson. Dasar pengambilan keputusan adalah - . c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidasamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2009. 52 Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot Ghozali, 2009. Cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan mnggunakan uji statitistik, yaitu dengan melakukan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam Ghozali 2009. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009. Dengan kata lain, suatu model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas saat nilai sig. lebih besar dari 0.05 dengan tingkat kepercayaan 5. d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2009. Analisis grafik dapat dilihat melalui data histogram ataupun dengan melihat normal probability plot dimana distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan 53 mengikuti garis diagonalnya. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal Santoso, 2004.

3. Uji Hipotesis