Agency Theory Tinjauan Literatur

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory

Teori keagenan atau agency theory merupakan sebuah konsep hubungan antara principle pemegang saham dengan agent manajer perusahaan, yang mengakibatkan asimetris informasi antara kedua belah pihak. Kodrat 2009 menyatakan bahwa masalah keagenan antara pemegang saham pemilik perusahaan dengan manajer perusahaan terjadi bila manajemen tidak memiliki saham mayoritas perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan manajer bekerja dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya, manajer perusahaan bisa saja bertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri. Terdapat perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer perusahaan, dimana masing-masing pihak berusaha mencapai kemakmuran yang dikehendaki, sehingga muncullah asimetris informasi antara pemegang saham dengan manajer perusahaan. Sefiana 2009 menyatakan bahwa asimetris informasi antara pemegang saham dengan manajer dapat memberikan kesempatan kepada manajer perusahaan untuk melakukan manajemen laba dalam rangka menyesatkan pemegang saham mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Tindakan manajemen laba merupakan kecenderungan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk 13 mendapatkan penilaian yang bagus atas kinerjanya. Pemilihan suatu tindakan yang menguntungkan salah satu dan merugikan pihak lainnya merupakan inti dari masalah keagenan. Masalah keagenan ini perlu diselesaikan, Pearce dan Robinson 2008 menyatakan bahwa pemilik dapat mengambil tindakan-tindakan lain untuk meminimalkan masalah keagenan, salah satunya adalah dengan menciptakan tim eksekutif lintas unit-unit perusahaan yang berbeda dapat membantu memutuskan pengukuran kinerja pada sasaran organisasi daripada sasaran pribadi. Di Indonesia, yang termasuk tim eksekutif salah satunya adalah peran auditor eksternal dalam memeriksa kewajaran laporan keuangan dan kinerja perusahaan. Peran pihak eksternal, akan membatasi tindakan-tindakan yang menyebabkan masalah keagenan. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meminimalkan masalah keagenan salah satunya adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance . S eperti yang dinyatakan oleh Nur’ainy 2011, cara untuk mengatasi masalah kagenan tersebut dilakukan melalui implementasi tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance . Dengan adanya penerapan GCG diharapkan masalah keagenan antara pemegang saham princple dengan manajer perusahaan agent dapat berkurang. Berdasarkan penjabaran di atas, bahwa masalah keagenan akan menimbulkan tindakan yang cenderung menguntungkan pihak tertentu dan merugikan pihak yang lainnya, dalam hal ini dikatakan bahwa manajemen 14 laba merupakan salah satu tindakan yang terjadi akibat adanya masalah keagenan atau kecendurungan yang akan dilakukan oleh manajer perusahaan karena terdapat asimetris informasi antara pemegang saham dengan manajer perusahaan. Peran auditor eksternal dan penerapan good corporate governance diharapkan mampu meminimalkan masalah keagenan, sehingga tidak lagi ada pihak yang melakukan tindakan untuk kepentingan tertentu.

2. Signaling Theory