89
dilakukan oleh Nurrohman dan Zulaikha 2013 bahwa kualitas audit memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Namun
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yasar 2012 yang menemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas audit dalam mendeteksi manajemen laba.
3. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan Manajerial
terhadap Return Saham
Hasil moderated regresion analysis MRA atau uji interaksi menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, kepemilikan manajerial
dan moderasi kepemilikan manajerial mampu menjelaskan 5.8 return saham. Manajemen laba, kepemilikan manajerial dan moderasi
kepemilikan manajerial secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel moderasi menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0.007 atau lebih kecil dari 0.005, hal ini menandakan bahwa kepemilikan manajerial mampu menjadi variabel pemoderasi
hubungan antara manajemen laba terhadap return saham. Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa adanya kepemilikan
manajerial ternyata berhasil memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return saham, dapat diartikan bahwa saat suatu perusahaan
terdapat kepemilikan manajerial maka perusahaan akan cenderung tidak melakukan manajemen laba. Hal ini timbul karena manajer perusahaan
yang sekaligus menjadi pemegang saham tidak menginginkan membuat laporan keuangan dengan menggunakan manajemen laba, sehingga
90
manajemen laba perusahaan menjadi berkurang dengan adanya kepemilikan manajerial. Dengan adanya moderasi kepemilikan manajerial
terhadap penurunan aktivitas manajemen laba maka akan menyebabkan return
saham perusahaan meningkat. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sa’enz, et all.
2014 bahwa
kepemilikan manajerial
mampu mengurangi
praktikaktivitas manajemen laba yang berpengaruh terhadap return saham suatu perusahaan. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sugiyanto 2011 dan Pertiwi dan Pratama 2012, yang menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh atau hubungan yang signifikan antara
kepemilikan manajerial dengan return saham.
4. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Kepemilikan Institusional
terhadap Return Saham
Hasil moderated regresion analysis MRA atau uji interaksi menunjukkan bahwa variabel manajemen laba, kepemilikan institusional
dan moderasi kepemilikan institusional mampu menjelaskan 3.5 return saham. Manajemen laba, kepemilikan institusional dan moderasi
kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Namun secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap return saham. Variabel moderasi kepemilikan institusional menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0.109 0.005, hal ini
menandakan bahwa kepemilikan institusional bukanlah variabel pemoderasi hubungan antara manajemen laba dengan return saham.
91
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, bahwa kepemilkan instistusional bukanlah variabel pemoderasi hubungan manajemen laba
terhadap return saham, ini dapat diartikan bahwa ada atau tidak adanya saham oleh kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan
dengan aktivitas manajemen laba terhadap return saham. Hal ini terjadi karena perusahaan akan tetap melakukan manajemen laba atau tidak
melakukan manajemen laba dengan atau tanpa adanya kepemilikan institusional. Sehingga kepemilikan institusional tidak menjadi motivasi
bagi seorang manajer perusahaan melakukan aktivitas manajemen laba. Penelitian ini mendukung penelitian Nur’ainy 2009 dan Sugiyanto
2011 yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional dengan return saham. Namun tidak sejalan
dengan penelitian Herawaty 2008, Ferdiansyah dan Purnamasari 2012 serta Ajiwanto dan Herawati 2013 yang menemukan bahwa terdapat
pengaruh antara kepemilikan institusional dengan return saham.
5. Interaksi antara Manajemen Laba dengan Komite Audit terhadap