Hubungan Manajemen Laba dengan Komisaris Independen terhadap

47 audit sebagai salah satu proksi GCG dengan return saham. Hasil ini didukung oleh penelitian Ajiwanto dan Herawati 2013, yang juga menemukan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Vinola Herawaty 2008 bahwa komite audit sebagai salah satu proksi corporate governance berhasil meoderasimampu memperlemah hubungan earnings management terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H 5 = Komite audit dapat memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return saham.

6. Hubungan Manajemen Laba dengan Komisaris Independen terhadap

Return Saham Herawaty 2008 melakukan penelitian tentang peran corporate governance sebagai variabel moderasi dari pengaruh earnings management terhadap nilai perusahaan, menemukan bahwa komisaris independen sebagai salah satu proksi corporate governance berhasil memoderasimampu memperlemah hubungan earnings management terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain komisaris independen mampu mengurangi pengaruh manajemen laba terhadap return saham. Namun penelitian di atas tidak sejalan dengan Ajiwanto dan Herawati 2013, yang menemukan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian tersebut selaras dengan Sugiyanto 2011, menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh atau 48 hubungan yang signifikan antara good corporate governance dengan return saham. Kedua penelitian tersebut menjelaskan bahwa keberadaan komisaris independen tidak memiliki pengaruh terhadap return saham suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Vinola Herawaty 2008 bahwa komisaris independen sebagai salah satu proksi corporate governance berhasil memoderasimampu memperlemah hubungan earnings management terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: H 6 = Komisaris independen dapat memoderasi hubungan manajemen laba terhadap return saham. 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan tipe penelitian kausalitas yang bertujuan untuk melihat hubungan yang bersifat sebab akibat Sugiyono, 2008. Suryabrata 2013 mengungkapkan bahwa penelitian kausal bersifat ex post facto yang artinya bahwa data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi Sekaran, 2006. Adapun sampel pada penelitian ini perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alasan digunakan teknik purposive sampling karena dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel berdasarkan pertimbangan atau justifikasi tertentu sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono 2008 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang ditetapka dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: