45
3.10.2
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Erlina 2008, tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians
berbeda, maka disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina,2008.
Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot. Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titk yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali,2005:105.
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
46
variabel dependen. Uji-t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ho ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.11.2 Uji Secara Parsial Uji-t
Uji-T digunakan untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05
pada α = 5 Ho ditolak jika Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05
pada α = 5
3.11.3
Koefisien Determinan
R
2
Pengujian koefisien determinan R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independent yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen Ghozali 2005:83. Selanjutnya, Ghozali 2005:83 menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R2 ≤ 1. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R
2
adalah 0 sampai dengan 1. Apabila R
2
semakin mendekati 1, maka variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya,
semakin kecil R
2
, maka kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
47 variabel dependen semakin terbatas. Hal ini berarti bila R
2
=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antaravariabel independen terhadap variabel dependen, bila R
2
semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
3.12 Analisis Regresi Linier Berganda