Kinerja Karyawan Tinjauan Teoritis .1 Penerapan GCG

25 bisa menjadi pondasi penerapan GCG di perusahaan. Budaya perusahaan yang baik adalah yang tidak mengabaikan nilai-nilai lokalitas di antara para karyawan.

2.1.6 Kinerja Karyawan

Kinerja didefinisikan sebagai the extent of actual work performed by individualatau sampai sejauh mana kerja aktual yang diperlihatkan oleh seorang individu Shore,1990. Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam melakukan pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Menurut Robbins 1996, menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standard dan kriteria yang ditetapkan perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai kinerja SDM yang tinggi dimaksudkan guna meningkatkan perusahaan secara keseluruhan. Pengukuran kinerja karyawan hendaknya menginteraksikan dimensi pengukuran yang beragam karean bersifat multidimensional. Hal ini dikemukakan oleh Gibson dalam Kartiningsih, 2007 yang menyatakan bahwa respon efektif seseorang terhadap pekerjaan merupakan kepuasan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Gibson juga memperkenalkan suatu dimensi khusus yang menunjukkan karakteristik pekerjaan yang biasanya digunakan untuk menilai keberhasilan kerja karyawan. Kinerja karyawan dapat diukur dari berbagai macam dimensi pekerjaan antara lain meliputi jenis pekerjaan, supervise, gaji yang diberikan, promosi yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 26 diperoleh serta kondisi kerja yang meliputi rekan kerja maupun suasana kerja Kartiningsih,2007. Kinerja karyawan suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Davis dalam Sedarmayanti, 2001 merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan,yaitu : 1. Performance = Ability + Motivation 2. Ability = Knowledge + Skill 3. Motivation = Attitude + Situation Dengan penerapan prinsip GCG yang baik di perusahaan,maka akan tercipta keterbukaan informasi tentang kinerja karyawan yang meliputi penggunaan keuangan, penerimaan pegawai yang bersifat terbuka, adanya sistem reward dan adanya promosi jabatan yang sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang belum berpihak kepada karyawan.

2.1.7 Audit Kepatuhan