17 lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung
jawab mereka. Peningkatan pengendalian internal di dalam suatu perusahaan menuntut
tersedianya audit internal yang baik di perusahaan, agar terciptanya proses pengawasan yang baik pula di dalam perusahaan. Dengan audit internal yang baik,
dapat memberikan nilai tambah value added bagi perusahaan.
2.1.3 Etika Bisnis
Menurut Johnson dalam Ernawan, 2007 mengemukakan bahwa etika merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuannya adalah untuk mempelajari perilaku,
baik moral maupun immoral, dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai yang tentunya dapat
diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu.
Definisi lain dikemukakan oleh Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen 1992 yang menyatakan bahwa etika bisnis adalah norma-norma atau nilai-nilai yang
menjadi pedoman perilaku dan tindak tanduk kaum usahawan serta pengelola organisasi-organisasi. Sedangkan menurut Bertens dalam Udiyaningsih, 2006
mendefinisikan etika bisnis sebagai suatu ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang yang harus dilakukan manusia dan yang tidak boleh dilakukannya
yang berlaku dalam praktik bisnis. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis merupakan suatu
studi yang mempelajari baik dan buruknya dalam interaksi bisnis dengan pihak
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18 stakeholders dengan mempergunakan ilmu manajemen dan ilmu hukum untuk
mencapai tujuan dari perusahaan. Studi ini berkonsentrasi pada norma-norma moral dan nilai-nilai yang dianut oleh individu, kelompok maupun perusahaan.
Latar belakang pembuatan etika bisnis adalah sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan. Etika bisnis merupakan
salah satu bentuk penerapan prinsip-prinsip di perusahaan. Etika bisnis memiliki peran yang sangat penting, yang jika dapat diterapkan secara konsisten dapat
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi. Karena inti dari bisnis adalah saling percaya maka kejujuran adalah faktor utama.
Kejujuran merupakan salah satu prinsip yang ada pada etika bisnis. Dengan demikian etika bisnis menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan bisnis dan
merupakan bentuk penjabaran dari praktik prinsip GCG di perusahaan Effendi,2005. Apabila perusahaan memiliki etika sendiri berarti perusahaan
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya.
Menurut Abiyasa 2011, terdapat beberapa manfaat Etika Bisnis bagi perusahaan yaitu :
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan
besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
19 standard etis yang sama, sehingga akan mengambil kebijakankeputusan yang
sama terhadap kasus sejenis yang timbul. 2. Dapat membantu menghilangkan grey area kawasan kelabu di bidang etika.
penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup.
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya. 4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
untuk mengatur diri sendiri self regulation. 5. Bagi perusahaan yang telah go public dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut. 6. Dapat meningkatkan daya saing competitive advantage perusahaan.
7. Membangun corporate image citra positif, serta dalam jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan sustainable company
Melalui penerapan etika dalam berbisnis dan kesadaran para pelaku bisnis beretika dalam bisnis, maka suatu perusahaan akan dapat mempertahankan dan
meningkatkan reputasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, yang akan memaksimalkan nilai pemegang saham. Apabila perusahaan tidak menjalankan etika
bisnis di perusahaan maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu. Karena inti dari bisnis adalah kepercayaan, maka setiap manajemen perusahaan harus
memiliki etika bisnis dalam bidang usaha. Dengan demikian, penerapan etika bisnis
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
20 mencerminkan penerapan prinsip-prinsip GCG, yang memenuhi keinginan
stakeholders.
2.1.4 Pedoman Perilaku