Budaya Organisasi Tinjauan Teoritis .1 Penerapan GCG

22 1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan standar etika yang selaras dengan visi dan misi perusahaan. 2. Menjabarkan nilai-nilai perusahaan corporate values, sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh organ perusahaan dala, melaksanakan tugas. 3. Menjadi acuan perilaku bagi setiap organ perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders. 4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar setiap organ perusahaan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak. Adapun fungsi pedoman perilaku bagi perusahaan menurut dokumen pedoman perilaku PT.PLN Persero adalah sebagai berikut: 1. Sebagai panduan bagi organ perusahaan dalam melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. 2. Sebagai panduan bagi organ perusahaan dalam melakukan interaksi dengan pihak lain untuk kepentingan perusahaan.

2.1.5 Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah landasan filosofis dalam sebuah organisasi perusahaan disemaikan ke setiap sel organisasi dan menjadi nilai-nilai kehidupan bersama yang dapat muncul dalam bentuk perilaku formal maupun informal Mulyono,2006. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 23 Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapa tujuan bisnis dipengaruhi oleh budaya organisasi yang diterapkan di perusahaan. Pada dasarnya budaya organisasi merupakan kepribadian organisasi. Menurut McNamara 2000, budaya organisasi terdiri dari asumsi, nilai dan norma dan tanda-tanda yang kelihatan dari anggota- anggota organisasi dan perilaku-perilaku mereka. Selanjutnya McNamara 2000 menjelaskan menjelaskan bahwa budaya organisasi dapat dilihat sebagai sistem, mengandung input, proses dan output. Proses berdasarkan asumsi, nilai-nilai, norma- norma, waktu, fasilitas, ruang dan orang. Perusahaan harus mampu membangun budaya organisasi dengan prinsip- prinsip GCG di perusahaan karena dengan adanya budaya organisasi dan penerapan GCG akan memberikan kejelasan fungsi, kedudukan, hak dan kewajiban kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Perusahaan yang mampu membangun budaya organisasi dengan prinsip-prinsip GCG menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjalankan bisnis dan organisasi secara seimbang dengan pola pikir dan perilaku untuk memajukan perusahaan sesuai dengan prosedur yang berlaku Djajendra,2010. Pacanowsky dan O’Donnel 1982 berpendapat bahwa budaya merupakan sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan, budaya adalah sesuatu yang merupakan organisasi itu sendiri. Hal ini dapat diartikan bahwa inti dari kehidupan organisasi ditemukan dalam budaya organisasi tersebut, yaitu budaya yang tidak mempermasalahkan perbedaan suku, ras ataupun individu melainkan budaya yang menunjukkan bagaimana cara hidup dan bersikap di dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 24 Robbins 1996 menyatakan suatu budaya organisasi akan berdampak pada kinerja diawali dari input-input organisasi yang meliputi: inovasi dan pengembangan resiko, perhatian ke rincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan dan kemantapan yang kemudian dipersepsikan sebagai budaya organisasi yang akan menjadi sebuah kekuatan yang tinggi atau rendah yang berdampak pada tingkat kinerja dan kepuasan karyawan. Fungsi budaya perusahaan adalah sebagai sistem nilai yang akan mengikat serta mewarnai sikap dan tingkah laku para pekerja, dari mulai tukang sapu sampai dengan direktur utama. Menurut Robbins 1996, terdapat beberapa fungsi budaya organisasi yaitu: 1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain. 2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan dari individual seseorang. 4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan cara yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan. 5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Oleh karena itu, budaya organisasi dapat dijadikan sebagai pondasi bagi penerapan GCG di perusahaan. Karena budaya perusahaan yang buruk tidak akan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 25 bisa menjadi pondasi penerapan GCG di perusahaan. Budaya perusahaan yang baik adalah yang tidak mengabaikan nilai-nilai lokalitas di antara para karyawan.

2.1.6 Kinerja Karyawan