Rumah Sehat dan Persyaratannya

11 – 14 meter perdetik atau 25 – 31 mil per jam akan menghambat penerbangan nyamuk. Dalam keadaan udara tenang mungkin suhu nyamuk ada beberapa fraksi atau derajat lebih tinggi dari suhu lingkungan, bila ada angin evaporasi baik dan konveksi baik maka suhu nyamuk akan turun beberapa fraksi atau derajat lebih rendah dari suhu lingkungan Depkes, 2007. b. Lingkungan biologik Lingkungan biologik yang memengaruhi penularan Chikungunya adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan yang mempengaruhi pencahayaan dan kelembaban di dalam rumah dan halaman. Bila banyak tanaman hias dan tanaman pekarangan, berarti akan menambah tempat yang disenangi oleh nyamuk untuk hinggap istirahat dan juga menambah umur nyamuk Soegijanto, 2003. 2.3. Lingkungan Rumah

2.3.1. Rumah Sehat dan Persyaratannya

Dalam UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman terdapat istilah rumah, perumahan dan pemukiman. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaaan keluarga, sedangkan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana lingkungan. Universitas Sumatera Utara Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Menurut WHO dan American Public Health Association APHA, perumahanpemukiman yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain: 1 Syarat fisiologis, rumah yang dibangun harus dapat terpenuhi kebutuhan fisik dasar dari penghuninya diantaranya adalah rumah tersebut harus terjamin penerangannya yang dibedakan atas cahaya matahari dan lampu, rumah harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran udara segar dapat terpelihara dan rumah tersebut dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipertahankan suhu lingkungan. 2 Syarat psikologis, rumah yang dibangun harus dapat terpenuhi kebutuhan kejiwaan dasar dari penghuninya diantaranya adalah terjamin berlangsungnya hubungan yang serasi antara anggota keluarga yang tinggal bersama, tersedianya sarana yang memungkinkan dalam pelaksanaan pekerjaan rumah tangga tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. 3 Mencegah penularan penyakit, rumah yang dibangun harus dapat melindungi penghuni dari penularan penyakit atau berhubungan dengan zat-zat yang membahayakan kesehatan diantaranya adalah rumah tersebut di dalamnya tersedia air bersih yang cukup, ada tempat pembuangan sampah dan tinja yang baik, terlindung dari pengotoran terhadap makanan, tidak menjadi tempat bersarang binatang melata ataupun penyebab penyakit lainnya. 4 Mencegah terjadinya kecelakaan, rumah Universitas Sumatera Utara yang dibangun harus dapat melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan, jadi rumah tersebut harus kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang terlindungi dan juga terlindung dari kecelakaan lalu lintas. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 929MenkesSKVII1999 persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan meliputi parameter diantaranya Sarudji, 2010: 1 Lokasi, lokasi perumahanpemukiman tersebut tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir TPA sampah atau bekas tambang dan tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan. 2 Prasarana dan sarana lingkungan, meliputi adanya taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan, memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit, memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak menganggu kesehatan, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan, tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan, pengelolaan pembuangan tinja dan air limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dan lain sebagainya, pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya dan tempat pengelolaan makanan TPM harus Universitas Sumatera Utara menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan. 3 Vektor penyakit, meliputi indeks lalat harus memenuhi syarat dan indeks nyamuk di bawah 5. 4 Kualitas udara, diantaranya suhu udara nyaman antara 18 – 30 C dan kelembaban udara 40 – 70. Menurut Azwar 1996, rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga melindungi penghuni dari kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan. Hal ini perlu diperhatikan juga kondisi fisik rumah berkaitan dengan kejadian Chikungunya terutama berkaitan dengan mudah atau tidaknya nyamuk masuk ke dalam rumah adalah ventilasi yang tidak dipasang kawat kasa dapat mempermudah nyamuk masuk ke dalam rumah. Langit-langit atau pembatas ruangan dinding atas dengan atap yang terbuat dari kayu, internit maupun anyaman bambu halus sebagai penghalang masuknya nyamuk dilihat dari ada tidaknya langit-langit pada semua atau sebagian ruangan rumah. Kualitas dinding yang tidak rapat bila terbuat dari anyaman bambu kasar ataupun kayupapan yang terdapat lubang lebih dari 1,5 mm 2 akan mempermudah nyamuk masuk ke dalam rumah Darmadi, 2002. Menurut Machfoed 2008, rumah berdasarkan bahan bangunannya terdiri dari: 1 Rumah Non Permanen yaitu rumah yang terbuat dari bahan bangunan kayu, bambu; 2 Rumah Semi Permanen yaitu rumah yang terbuat dari bahan bangunan kayu dan campuran batu, pasir dan semen; 3 Rumah Permanen yaitu rumah yang keseluruhan bahan bangunan terbuat dari campuran batu, pasir dan semen. Universitas Sumatera Utara

2.4. Perilaku Kesehatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 35

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 85

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 5

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 75

Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chikungunya 2.1.1. Definisi Chikungunya - Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 37

PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

0 0 18