Kelembaban sangat penting untuk perkembangbiakan nyamuk yang dapat memperpanjang hidup nyamuk dan memungkinkan penularan infeksi kepada
sejumlah orang dalam waktu yang lama. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan nyamuk yaitu antara 40
– 70. Ini mengindikasikan bahwa nyamuk Aedes sp dapat berkembangbiak tetapi umurnya akan menjadi pendek
Depkes, 2007.
5.2. Pengaruh Perilaku Responden terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara
Pengukuran perilaku responden meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam mencegah terjadinya Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Utara.
5.2.1. Pengaruh Perilaku Responden Berdasarkan Pengetahuan terhadap Kejadian Chikungunya
Hasil penelitian diketahui bahwa responden pada kelompok kasus yang mempunyai pengetahuan kurang tentang Chikungunya sebesar 70,6, sedangkan
kelompok kontrol pengetahuan baik tentang Chikungunya sebesar sebesar 55,9, berarti kasus Chikungunya lebih besar terjadi pada rumah tangga yang
keluarganya memiliki pengetahuan kurang dibanding dengan rumah tangga yang keluarganya memiliki pengetahuan baik. Uji statistik regresi logistik berganda
menunjukkan nilai p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kejadian Chikungunya.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak memperoleh informasi dan mencari akses tentang Chikungunya baik penyuluhan langsung
Universitas Sumatera Utara
maupun melalui media massa. Hal ini dimungkinkan pengetahuan masyarakat sudah cukup baik tentang Chikungunya yang berarti informasi tersebut sudah
banyak diterima masyarakat. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Pulungan 2012, bahwa
adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian filariasis di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan dengan nilai
p = 0,034. Menurut
Notoatmodjo 2007,
bahwa pengetahuan
merupakan kemampuan untuk mengerti dan menggunakan informasi. Selanjutnya disebutkan
bahwa pengetahuan merupakan salah satu unsur yang diperlukan seseorang agar dapat melakukan sesuatu.
Menurut Notoatmodjo 2010, sesuai dengan teori health behavior bahwa seseorang akan melakukan kegiatan untuk meningkatkan, memelihara
kesehatannya agar terhindar dari masalah kesehatan untuk tetap sehat. Bagi anak- anak yang tidur di siang hari, anak muda ataupun orang tua, sebaiknya
menggunakan kelambu. Bagi orang yang telah terinfeksi virus Chikungunya, sebaiknya diisolasi dengan selalu berada dalam kelambu sehingga tidak terjadi
kontak dengan nyamuk. Penyakit malaria, DBD dan Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk sehingga secara umum cara pencegahan,
penularan dan peningkatan kasus yaitu dengan melakukan PSN dan perlindungan diri dari gigitan nyamuk. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah peningkatan
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan agar memahami tentang mekanisme penularan dan cara pemberantasan penyakit malaria, DBD dan Chikungunya.
Tidak adanya pengaruh pengetahuan terhadap kejadian Chikungunya disebabkan oleh pengetahuan responden baik pada kelompok kasus maupun
kontrol proporsinya tidak jauh berbeda. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan, pengendalian vektor dan pengobatan
Chikungunya harus dilakukan, khususnya masyarakat di desa endemis yang berisiko tertular Chikungunya.
Kegiatan intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan yang dilakukan secara simultan oleh petugas kesehatan baik di tingkat puskesmas, puskesmas
pembantu dan bidan desa kepada masyarakat dan yang sangat penting adalah kembali mengaktifkan kader desa.
5.2.2. Pengaruh Perilaku Responden Berdasarkan Sikap terhadap Kejadian