2.4. Perilaku Kesehatan
Menurut Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2012, perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan
dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan yang diuraikan antara lain: a Perilaku seseorang terhadap sakit dan
penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik secara pasif maupun secara aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut;
b Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem kesehatan pelayanan kesehatan baik yang modern maupun yang
tradisional; c Perilaku terhadap makanan adalah respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan; d Perilaku terhadap lingkungan
adalah respon terhadap lingkungan sebagai determinan. Perilaku dalam penelitian ini adalah perilaku yang berhubungan dengan
kejadian Chikungunya. Perilaku kesehatan tersebut didasarkan pada 3 tiga domain perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan.
2.4.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
Universitas Sumatera Utara
seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkat yang berbeda-beda termasuk dalam hal ini kemampuan masyarakat dalam menjaga
kesehatan individu dalam pencegahan terjadi keluhan penyakit maupun dalam pengobatan. Pengetahuan tentang usaha-usaha kesehatan perseorangan untuk
memelihara kesehatan diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan serta mencegah timbulnya penyakit. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah
pengetahuan yang berkaitan dengan Chikungunya.
2.4.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak langsung dapat dilihat
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Menurut Newcomb yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003, menyatakan bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi adalah predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang
ada dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Menurut Wawan 2011, mengemukakan sikap dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Pada sikap positif kecenderungan tindakan adalah
sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan menerima, menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berbeda, sedangkan pada sikap
Universitas Sumatera Utara
negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapatpernyataan responden
terhadap sesuatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden
melalui kuesioner Notoatmodjo 2007. Sikap dalam penelitian ini adalah pencegahan yang berkaitan dengan Chikungunya.
2.4.3. Tindakan