Penanggulangan KLB Chikungunya TINJAUAN PUSTAKA

penyemprotan dilakukan dengan cara pengasapan maka tidak mempunyai efek residu Suroso, 2003. Penyemprotan insektisida dilakukan interval 1 minggu untuk membatasi penularan virus Chikungunya. Penyemprotan siklus pertama semua nyamuk mengandung virus Chikungunya nyamuk inaktif dan nyamuk-nyamuk lainnya akan mati. Penyemprotan insektisida ini dalam waktu singkat dapat membatasi penularan akan tetapi tindakan ini perlu diikuti dengan pemberantasan jentik agar populasi nyamuk dapat ditekan serendah-rendahnya Suroso, 2003.

2.5.5. Pendekatan Pemberantasan Terpadu

Penggunaan insektisida sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan vektor Chikungunya sedapat mungkin harus dipadukan dengan metode pengelolaan lingkungan. Selama periode tidak ada atau sedikit aktifitas virus Chikungunya. Langkah rutin dari pemberantasan sarang nyamuk dapat dipadukan dengan penggunaan larvasida untuk wadah yang tidak dapat dikuras isinya, tak dapat ditutup. Sebagai upaya pengendalian darurat dalam menekan KLBwabah, dilakukan program pemberantasan populasi Aedes aegypti dengan cepat, menyeluruh dengan menggunakan insektisida dan menerapkan teknik-teknik secara terpadu Sukamto, 2007.

2.6. Penanggulangan KLB Chikungunya

Penanggulangan kejadian luar biasa KLB adalah upaya yang meliputi: pengobatanperawatan penderita, pemberantasan vektor penular Chikungunya, Universitas Sumatera Utara penyuluhan kepada masyarakat dan evaluasipenilaian penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah yang terjadi KLB Depkes, 2005. Tujuan penanggulangan KLB adalah untuk membatasi penularan Chikungunya sehingga KLB yang terjadi di suatu wilayah tidak meluas ke wilayah lainnya. Kegiatan yang dilakukan bila terjadi KLBwabah, dilakukan penyemprotan insektisida 2 siklus dengan interval 1 minggu, PSN Chikungunya, larvasida, penyuluhan di seluruh wilayah terjangkit dan kegiatan penanggulangan, penyelidikan KLB, pengumpulan dan pemeriksaan spesimen serta kegiatan surveilans kasus dan vektor. 1. Pengobatanperawatan penderita Penderita Chikungunya yang berat dirawat di rumah sakit atau puskesmas yang mempunyai fasilitas perawatan. 2. Pemberantasan vektor a. Pengasapan foggingULV meliputi: 1 Pelaksana, dilakukan oleh petugas dinas kesehatan kabupatenkota, puskesmas dan tenaga lain yang telah dilatih; 2 Lokasi meliputi seluruh daerah yang terjangkit; 3 Sasarannya adalah rumah dan tempat-tempat umum; 4 Insektisida, sesuai dengan dosis; 5 Menggunakan alat yaitu mesin fog atau ULV; 6 Cara pengasapanULV dilaksanakan 2 siklus dengan interval 1 minggu. b. Pemberantasan sarang nyamuk Chikungunya meliputi: 1 Pelaksana, dilakukan oleh masyarakat di lingkungan masing-masing; 2 Lokasi meliputi seluruh daerah yang terjangkit dan wilayah sekitarnya Universitas Sumatera Utara dan merupakan satu kesatuan epidemiologis; 3 Sasarannya adalah semua tempat potensial bagi perindukan nyamuk; tempat penampungan air, barang bekas, lubang pohontiang pagar, tempat minum burung dan sebagainya, di rumahbangunan dan tempat umum; 4 Dengan cara melakukan kegiatan 3M plus. c. Larvasidasi meliputi: 1 Pelaksana, Tenaga dari masyarakat dengan bimbingan petugas puskesmasdinas kesehatan kabupatenkota; 2 Lokasi meliputi seluruh wilayah yang terjangkit; 3 Sasarannya adalah tempat penampungan air di rumah dan tempat-tempat umum; 4 Larvasida sesuai dengan dosis; 5 Cara, larvasida dilaksanakan di seluruh wilayah KLB. 3. Penyuluhan kesehatan masyarakat Dinas kesehatan kabupatenkota bersama puskesmas menyusun rencana kegiatan penyuluhan. Pelaksanaannya dikoordinasikan oleh BupatiWalikota setempat. Kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat PKM meliputi: 1 Pertemuan dengan lintas sektor terkait Departemen Pendididikan Nasional, Departemen Agama, Pemerintah Daerah Propinsi, KabupatenKota, Kecamatan, KeluarahanDesa dan lain-lain; 2 Penyuluhan melalui media elektronik televisi, radio Pemdaswasta lokal, bioskop, media cetak surat kabar, pemasangan spanduk, poster, stiker; 3 Penyuluhan dilaksanakan di sekolah melalui guru UKS, tempat ibadah, tempat pemukiman melalui organisasi wanita PKK dan organisasi lainnya, pasar, tempat-tempat umum Universitas Sumatera Utara lainnya; 4 Penyuluhan melalui Ketua RTRW misalnya dengan membagikan leaflet kepada warga. 4. Penilaian penanggulangan KLB Penilaian penanggulangan KLB meliputi: a Penilaian Operasional ditujukan untuk mengetahui presentase coverage pemberantasan vektor dari jumlah yang direncanakan. Penilaian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah secara acak dan wilayah-wilayah yang direncanakan untuk pengasapan, larvasidasi dan penyuluhan. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara apakah rumah sudah dilakukan pengasapan larvasidasi dan pemeriksaan jentik serta penyuluhan b Penilaian Epidemiologi ditujukan untuk mengetahui dampak upaya penanggulangan terhadap jumlah penderita Chikungunya. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan data kasus Chikungunya sebelum dan sesudah penanggulangan Chikungunya. Data-data tersebut digambarkan dalam grafik per mingguan, 4 mingguan atau bulanan dan dibandingkan pula dengan keadaan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Universitas Sumatera Utara

2.7. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 35

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 85

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 5

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 75

Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chikungunya 2.1.1. Definisi Chikungunya - Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 37

PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

0 0 18