Cara Penularan Chikungunya 1. Definisi Chikungunya

ruam kulit dan limfadenopati, artralgia, mialgia atau arthritis yang merupakan tanda dan gejala khas Chikungunya. Penderita dapat mengeluhkan nyeri atau ngilu bila berjalan kaki karena serangan pada sendi-sendi kaki. Dibandingkan dengan DBD, gejala Chikungunya muncul lebih dini. Perdarahan jarang terjadi, diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan laboratorium yaitu adanya antibodi IgM dan IgG dalam darah.

2.1.4. Cara Penularan

Penularan Chikungunya dapat terjadi bila penderita yang mengandung virus Chikungunya digigit nyamuk penular maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita extrinsic incubation period, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya sehingga selain menjadi vektor juga menjadi reservoir dari virus Chikungunya Depkes, 2001. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit menusuk, sebelum nyamuk menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya proboscis agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus Chikungunya dipindahkan dari nyamuk ke orang lain. Seseorang yang telah terinfeksi oleh virus Chikungunya melalui gigitan nyamuk akan mengalami masa inkubasi selama 2 – 12 hari tetapi umumnya 3 – 7 hari, selama masa inkubasi ini virus berada di dalam darah yang disebut dengan fase akutviremia Universitas Sumatera Utara 5 – 7 hari. Penderita yang dalam masa viremia inilah yang dapat menularkan Chikungunya ke orang lain selama terdapat vektor penular penyakit Depkes, 2001. Faktor-faktor yang memegang peranan dalam penularan infeksi virus Chikungunya yaitu manusia, vektor perantara dan lingkungan. Virus Chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, nyamuk lain mungkin bisa berperan sebagai vektor namun perlu penelitian lebih lanjut. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus tersebut dapat mengandung virus Chikungunya pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia yaitu 2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembangbiak dalam waktu 8 – 10 hari extrinsic incubation period sebelum menimbulkan penyakit Depkes, 2001.

2.1.5. Diagnosis Pasti dan Banding

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 18

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 35

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 85

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 5

Pengaruh Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

0 0 75

Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Chikungunya 2.1.1. Definisi Chikungunya - Pengaruh Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

0 0 37

PENGARUH LINGKUNGAN RUMAH DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

0 0 18