R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 15
12. Seni Tradisional Sentewere, 13. Wayang Beber di Kecamatan Donorojo,
14. Badut Simparno di Kecamatan Tegalombo, dan
15. Pondok Termas di Kecamatan Arjosari Kawasan yang direncanakan menjadi kawasan
cagar budaya berdasarkan nilai sejarahnya dan berhak mendapatkan perlindungan adalah sebagai
berikut: a Monumen Palagan Tumpak Rinjing dilokasi
tersebut terjadi perang fisik antara tentara pelajar dan patroli tentara Belanda yang
terdapat di Dusun Palem, Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku.
b Situs Purbakala Peninggalan yang ditemukan berupa kapak batu, anak panah dan kerangka
manusia purba yang terdapat di Song Keplek, Song Terus, Song Gupuh, Desa Wareng
Kecamatan Punung. c Monumen, Markas, dan rute Panglima Besar
Jenderal Sudirman digunakan pada saat agresi militer II yang terdapat di Dusun Sobo Desa Pakis
Baru Kecamatan Nawangan. d Peninggalan prasejarah Kerajaan Wirati dan
Makam Kyai Santri di Desa Punung Kecamatan Punung.
e Tugu wathu pathok berupa tugu yang merupakan prasasti dan dipercayai sebagai
pathoknya Pulau Jawa di Desa Watu Pathok Kecamatan Bandar
f Batu tulis dan Makam Sutononggo di Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo
g Situs Bak Soka di Desa Soka Kecamatan Punung h Makam-makam kuno: di Kecamatan Pacitan,
terdiri atas Makam Kuno Ki Ageng petung dan Notopuro di Desa Kembang, Makam Kanjeng
Jimat di Kelurahan Pacitan; Makam Kuno Buwono Keling di Desa Purwoasri Kecamatan
Kebonagung; Makam Kono Astono Genthong di Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku; Makam
Eyang Putri dan Iro Kombor di desa Bandar serta Makam Mbah Wager di Desa Watupatok
Kecamatan Bandar; dan Makam Kanjeng Bayat di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo.
5 5
. .
1 1
. .
4 4
K K
A A
W W
A A
S S
A A
N N
R R
A A
W W
A A
N N
B B
E E
N N
C C
A A
N N
A A
A A
L L
A A
M M
Kawasan lindung di Kabupaten Pacitan yang tergolong sebagai kawasan rawan bencana terbagi atas empat jenis
kawasan, yaitu kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan tanah longsorgerakan tanah, kawasan rawan
gelombang pasang dan tsunami, kawasan rawan banjir.
5. 1. 4. 1 Kawasan Rawan Gempa Bumi
Daerah Kabupaten Pacitan yang berada di atas lempeng India-Australia kondisinya saat ini sangat rapat
karena mendapat tekanan dari lempeng Eropa-Asia. Berdasarkan hal tersebut maka seluruh wilayah
Kabupaten Pacitan termasuk kedalam kawasan rawan gempa bumi.
5. 1. 4. 2 Kawasan Rawan Tanah Longsor Gerakan
Tanah
Adapun kawasan rawan tanah longsorgerakan tanah di Kabupaten Pacitan merupakan daerah yang memiliki
kemiringan lahan lebih dari 40 dan kawasan yang memiliki jenis tanah Redzina dan litosol. Pada kawasan
yang memiliki kriteria tersebut penggunaan lahan sedapat mungkin berupa hutan lindunghutan rakyat.
5. 1. 4. 3 Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Tsunami
Adapun kecamatan yang merupakan kawasan rawan bencana tsunami dan perlu diatur penggunaan
lahannya adalah seluruh wilayah pantai di bagian selatan Kabupaten Pacitan yang memiliki kemiringan
landai dan juga wilayah-wilayah yang dilalui oleh sungai-sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air
laut.
5. 1. 4. 4 Kawasan Rawan Banj ir
Titik-titik rawan kejadian banjir di wilayah Kabupaten Pacitan sangat erat kaitannya dengan keberadaan
sungai - sungai utama yang ada yaitu Sungai Baksoko, Sungai Lorog, Sungai Pagotan, Sungai Bawur dan
terutama Sungai Grindulu. Daerah yang masuk kedalam kawasan rawan banjir adalah sebagian wilayah
Kecamatan Arjosari, Pacitan dan Kebonagung.
R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 16
5 5
. .
1 1
. .
5 5
K K
A A
W W
A A
S S
A A
N N
L L
I I
N N
D D
U U
N N
G G
L L
A A
I I
N N
N N
Y Y
A A
5. 1. 5. 1 KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang pasal 29, disebutkan bahwa yang termasuk ruang terbuka
hijau adalah taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau sepanjang jalan, sungai dan pantai. Selain itu, yang
termasuk kedalam kawasan terbuka hijau yang ada di Kabupaten Pacitan dengan melihat standar Permendagri
No.1 tahun 2007 pasal 6, adalah taman kota, taman wisata alam, taman rekreasi, taman lingkungan perumahan dan
permukiman, taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial, hutan kota, hutan lindung, bentang alam seperti
gunung bukit lembah, cagar alam, pemakaman umum, lapangan olah raga, lapangan upacara, parkir terbuka,
lahan pertanian perkotaan, jalur dibawah SUTT, sempadan sungai dan pantai, jalur pengaman jalan, median jalan,
pipa gas, pedestrian, kawasan dan jalur hijau dan daerah penyangga lapangan udara.
Hutan kota diselenggarakan dengan tujuan untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem
perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. Hutan kota berfungsi untuk memperbaiki dan
menjaga iklim mikro, nilai estetika dan meresapkan air, serta menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik
kota, serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Ruang Terbuka Hijau pada wilayah Kota minimal
seluas 30 dari luas kota, dan 20 diantaranya adalah RTH Publik dan sisanya 10 adalah RTH privat.
Luas Kecamatan Pacitan adalah 7.848 Ha, namun yang memungkinkan untuk berkembang menjadi daerah
perkotaan adalah wilayah dengan kemiringan dibawah 40, yaitu seluas 3717 Ha. Hal ini berarti setidaknya luas
ruang terbuka hijau yang seharusnya ada di Kota Pacitan minimal seluas 1115 Ha. Ruang terbuka hijau di wilayah kota,
yaitu di Kecamatan Pacitan, diarahkan akan dikembangkan di alun-alun Kota Pacitan, selain itu kawasan
terbuka hijau dilakukan dengan bentuk memanjang, antara lain berupa jalur peneduh jalan raya,
jalur hijau di sempadan sungai, sempadan pantai dengan
memperhatikan zona pengaman fasilitasinstalasi yang sudah ada, antara lain ruang bebas SUTT.
Selain itu berdasarkan Keputusan Bupati Pacitan Tanggal 22 Februari 2007 Nomor 188.4552408.112007, lokasi hutan
kota Kabupaten Pacitan terdiri atas Hutan Kota Teleng Ria yang berlokasi di pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan dan
Hutan Kota Stadion yang berlokasi di sekitar stadion olah raga Kabupaten Pacitan. Adapun luasan yang ditetapkan
untuk masing-masing lokasi secara berurutan adalah seluas 0.5 Ha dan 2 Ha.
Pada masa mendatang perlu ada perencanaan kawasan hijau green area baik berupa taman kota, taman toga
maupun kawasan hayati lainnya yang berfungsi sebagai kawasan pendukung iklim mikro yang disesuaikan antara
jumlah “supplier oksigen” dan jumlah penduduk yang mendiami suatu kawasan.
5. 1. 5. 2 KAWASAN TERUMBU KARANG