2. 2 PENGELOLAAN KAWASAN TERUMBU Peraturan Daerah | JDIH (Jaringan Dokumentasi & Informasi Hukum) Kabupaten Pacitan
R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 34
perdu. Adapun karakteristik pepohonannya adalah pohon-pohon yang berakar kuat dengan ranting yang
tidak mudah patah, yang dilapisi dengan perdu yang liat, dilengkapi jalur pisang-pisangan dan atau tanaman
merambat dari legum secara berlapis-lapis.
5. 2. 5. 2 PENGELOLAAN KAWASAN TERUMBU
KARANG
Terumbu karang adalah ekosistem khas daerah tropis dengan produktivitas dan keanekaragam
an yang tinggi. Terumbu karang tersusun atas beberapa jenis karang batu yang di dalamnya hidup beraneka ragam biota
perairan. Dari segi ekologi terumbu karang berfungsi sebagai habitat dari berbagai biota yang memiliki nilai ekonomis tinggi
bahkan biota yang sudah mulai dilindungi, dan dilihat dari nilai ekologisnya antara lingkungan kehidupan biota dengan
lingkungan terumbu karang memiliki saling ketergantungan yang sangat erat. Dari segi keanekaragaman hayati, terumbu
karang sangat kaya dengan berbagai jenis ikan, avertebrata serta menjadi lintasan bagi berbagai jenis lumba-lumba dari
jenis
Tursio p s trunc a tus
dan
Tursio p s a dunc us
.
Ekosistem terumbu karang di Kabupaten Pacitan mengalami kerusakan yang terjadi sebesar 20 yang disebabkan oleh
pencemaran berupa sedimentasi dan penangkapan lobster dengan bahan terlarang seperti potassium. Permasalahan
yang ada dalam usaha konservasi terumbu karang, yaitu terbatasnya sarana dan prasarana keamanan laut.
Untuk menjaga kelestarian kawasan terumbu karang, perlu adanya pengelolaan kawasan ini. Beberapa kegiatan yang
diarahkan di kawasan ini adalah sebagai berikut: Kawasan terumbu karang dapat difungsikan sebagai
daerah wisata bahari. Selain itu kekayaan dan keanekaragaman biota di sini membentuk panorama
bawah air yang merupakan daya tarik tersendiri bagi kegiatan olahraga bahari seperti
sc ub a diving
dan
skin diving
. Terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan
pendidikan, penelitian dan bioteknologi kelautan karena merupakan sumberdaya yang penting sebagai substansi
bioaktif. Mempromosikan dan mengontrol kegiatan pariwisata
dengan cara memberikan wawasan kepada masyarakat setempat dan wisatawan bahwa terumbu karang
merupakan aset nasional yang tidak dapat dinilai dengan uang
Mencari berbagai sumber alternatif bahan konstruksi dan kalsium karbonat bahan kapur dan semen untuk
mencegah penambangan dan kehilangan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui atau tidak
berkelanjutan
no n-susta ina b le .
Alternatif yang mungkin dilakukan, yaitu penambangan terumbu karang mati.
Melarang pengerukan atau aktivitas lainnya yang menyebabkan teraduknya sedimentasi dan membuat air
keruh atau di arah hulu dari terumbu karang. Menghindarkan pencemaran dan peningkatan nutrien ke
dalam ekosistem terumbu karang dengan menempatkan lokasi industri yang jauh dari letak terumbu karang.
Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun sebagai alat penangkap ikan serta memberikan
pengarahan kepada masyarakat nelayan mengenai dampak penggunaan bahan peledak terhadap biota
laut termasuk didalamnya dalah terumbu karang. Menetapkan batas maksimum pemanfaatan tahunan
terhadap bahan-bahan karang dan species yang berasosiasi dengannya seperti ikan dan karang-karangan.
Melakukan pemantauan secara berkala terhadap ekosistem terumbu karang.
R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 35
Pe ta 5. 12 Re nc a na Pe ng e lo la a n Ka wa sa n Lind ung
5 5
. .
3 3
R R
E E
N N
C C
A A
N N
A A
P P
E E
N N
G G
E E
M M
B B
A A
N N
G G
A A
N N
K K
A A
W W
A A
S S
A A
N N
B B
U U
D D
I I
D D
A A
Y Y
A A
Kawasan budidaya keberadaannya sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat dan ekonomi
wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kawasan Budidaya adalah
wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya yang mencakup perwilayahan Kabupaten
Pacitan terdiri atas kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan
peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata,
kawasan peruntukan permukiman, dan kawasan peruntukan lainnya.
Kriteria kawasan budidaya di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut: