Fasilitas Kesehatan 3. 9. 2 Kawasan Keselamatan Operasi

R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N 5 - 56 Program pemanfaatan kawasan yang dapat diterapkan untuk kawasan peruntukan permukiman baru antara lain: penataan bangunan, pengaturan pengambilan air tanah, reklamasi, pengaturan batas sempadan bangunan, program penghijauan sempadan, dll. Penetapan kawasan peruntukan permukiman dilakukan dengan menegaskan kembali fungsi dan peran kawasan lindung seperti kawasan sempadan, hutan, dan cagar alam serta dalam hal pengaturan bangunan serta tata lingkungan yang dapat mendukung daya tarik wisata . Pengaturan KDB, KLB, ketinggian bangunan berdasarkan peruntukan lahannya. Permukiman yang saat ini tersebar di berbagai wilayah memiliki sistem pengelolaan yang berbeda: a. Permukiman yang saat ini berada di kawasan lindung, tidak diperkenankan untuk berkembang lagi. Permukiman yang ada tetap diberi pelayanan infrastruktur, namun untuk mencegah terjadinya perluasan kawasan permukiman maka peningkatan pelayanan infrastruktur dilakukan hanya untuk memenuhi permintaan pelayanan permukiman saat ini. b. Permukiman yang terletak di kawasan budidaya non pertanian mendapatkan insentif pengembangan dengan meningkatkan pelayanan infrastruktur. Untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang baik, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah: a. Untuk bangunan di sempadan sebaiknya tidak ada penambahan bangunan baru, ketinggian bangunan tidak melebihi ketinggian bangunan di daerah yang lebih tinggi + 2 lantai, sistem pembuangan domestik cair dan padat diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kualitas air b. Jika permukiman yang saat ini telah berkembang di kawasan lindung hutan, maka kegiatan budidaya masyarakat perlu diatur agar tidak mengganggu fungsi lindung sebagai c a tc hme nt a re a . c. Untuk bangunanpermukiman di sepanjang jalan utama arsitektur bangunan diatur dengan rapi dan indah dengan mencirikan kekhasan masyarakat setempat, kepadatan bangunan dijaga untuk jangan sampai berubah agar tidak menambah beban jalan, dikembangkan alternatif pembangunan jalan lingkungan sekunder yang melayani pergerakan antar perumahan agar tidak perlu melalui jalan utama. Ta b e l 5. 8 Re nc a na Pe na ta a n Ba ng una n Pe rm ukim a n Pe rko ta a n Ke m iring a n Pe rm ukim a n Pe rko ta a n 0 - 15 15 – 30 30 - 40 Ke p a d a ta n Ting g i Ke p a d a ta n Se d a ng Ke p a d a ta n Re nd a h KDB Maks dalam Blok Peruntukan 80 70 60 50 50 Kepadatan Bangunan Maksimum 50 rumahHa 25 rumahHa 17 rumahHa 2 rumah Ha 1 rumah Ha Klasifikasi Kepadatan Sedang Rendah Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008 Ta b e l 5. 9 Re nc a na Pe na ta a n Ba ng una n Pe rm ukim a n Pe rde sa a n Ke m iring a n Pe rm ukim a n Pe rd e sa a n 0 - 8 8 - 15 15 - 30 30 – 40 KDB Maks dalam Blok Peruntukan 60 50 40 40 Kepadatan Bangunan Maksimum 5 rumahHa 3 rumah Ha 2 rumahHa - Klasifikasi Kepadatan Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008 Pengembangan permukiman diikuti dengan pengembangan sarana lingkungan sesuai kebutuhan yang meliputi fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan fasilitas ekonomi sebagai berikut:

A. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Pacitan adalah rumah sakit umum, puskesmas, puskesmas pembantu, praktek dokter, balai pengobatan, dan posyandu. Jumlah rumah sakit yang ada saat ini adalah 1 buah yang terletak di Kecamatan Pacitan. Seiring pertambahan penduduk berdasarkan proyeksi hingga tahun 2028, Kabupaten Pacitan membutuhkan 2 buah rumah sakit umum. Jadi hanya dibutuhkan penambahan rumah sakit umum serta peningkatan kualitas rumah sakit yang telah ada. R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N 5 - 57 Untuk pelayanan puskesmas, di Kabupaten Pacitan pada saat ini memiliki unit puskesmas sebanyak 24 yang tersebar di seluruh kecamatan. Berdasarkan prediksi perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan hingga tahun 2028, diketahui bahwa hampir seluruh kecamatan tidak memerlukan penambahan unit puskesmas, kecuali untuk Kecamatan Tulakan. Setiap puskesmas membawahi 5 puskesmas pembantu di setiap kecamatan. Fasilitas posyandu sama halnya dengan fasilitas puskesmas, telah tersebar diseluruh kecamatan bahkan untuk fasilitas posyandu pelayanan telah sampai kepelosok desa, dengan jumlah pelayanan posyandu pada saat ini sebanyak 753 unit. Hingga tahun 2028 direncanakan penambahan fasilitas posyandu hanya untuk Kecamatan Nawangan, Bandar dan Sudimoro dengan masing-masing penambahan posyandu sebanyak 8 unit, 2 unit dan 2 unit. Ta b e l 5. 10 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n Lo ka si Ta hun 2008 2013 2018 2028 RUMAH SAKIT Kabupaten Pacitan 2 2 2 2 PUSKESMAS Kecamatan ™ Donorojo 2 2 2 2 ™ Punung 2 2 2 2 ™ Pringkuku 2 2 2 2 ™ Pacitan 2 2 2 2 ™ Kebonagung 2 2 2 2 ™ Arjosari 2 2 2 2 ™ Nawangan 2 2 2 2 ™ Bandar 2 2 2 2 ™ Tegalombo 2 2 2 2 ™ Tulakan 2 2 2 3 ™ Ngadirojo 2 2 2 2 ™ Sudimoro 2 2 2 2 Jum la h 24 24 24 25 Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008 Posyandu adalah salah satu bentuk dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM yang lebih mengedepankan langkah preventif dan promotif. Ini berbeda fungsi dengan Puskesmas yang merupakan institusi milik Pemerintah yang memiliki 4 fungsi sekaligus yaitu preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif. Institusi milik masyarakat yang memiliki fungsi lengkap 4 fungsi yang mirip Puskesmas di tingkat desa adalah Pos Kesehatan Desa Poskesdes yang sekarang sedang dikenalkan dengan program Desa Sinaga. Institusi lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah Pondok Bersalin Desa dengan tenaga Bidan di desanya yang merupakan aparat kesehatan Pemerintah paling bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat desa dan permasalahan kesehatan di tingkat desa. Ta b e l 5. 11 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n Po sya ndu Ke c a m a ta n Ta hun 2008 2013 2018 2028 Donorojo 66 66 66 66 Punung 45 45 45 45 Pringkuku 51 51 51 51 Pacitan 102 102 102 102 Kebonagung 81 81 81 81 Arjosari 60 60 60 60 Nawangan 51 51 54 59 Bandar 48 48 48 50 Tegalombo 56 56 56 56 Tulakan 97 97 97 97 Ngadirojo 64 64 64 64 Sudimoro 32 32 32 34 Jum la h 753 753 756 765 Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008 Jumlah tempat praktek dokter yang telah beroperasi pada saat ini adalah sebanyak Terdapat 39 praktek dokter yang tersebar di kecamatan-kecamatan dengan jumlah dokter terbanyak di Kecamatan Pacitan, yaitu sebanyak 20 dokter. Pada tahun 2008 hingga tahun 2013 jumlah kebutuhan praktek dokter meningkat menjadi 117 buah, pada tahun 2018 kebutuhan akan pelayanan dokter meningkat kembali menjadi 121 dan pada tahun 2028 kebutuhannya menjadi 133 buah praktek dokter. Jumlah penambahan dokter hingga tahun 2028 terjadi di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Pacitan, dengan jumlah penambahan dokter sekitar 5-17 praktek dokter. Kebutuhan tertinggi akan praktek dokter adalah Kecamatan Tulakan. Ta b e l 5. 12 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n Pra kte k Do kte r Ke c a m a ta n Ta hun 2008 2013 2018 2028 Donorojo 8 8 8 9 Punung 7 7 8 9 Pringkuku 6 6 7 7 Pacitan 20 20 20 20 Kebonagung 9 9 9 10 Arjosari 8 8 8 9 Nawangan 10 10 10 11 Bandar 8 8 9 10 Tegalombo 10 10 10 12 Tulakan 16 16 17 19 Ngadirojo 9 9 9 11 Sudimoro 6 6 6 6 Jum la h 117 117 121 133 Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008 Kabupaten Pacitan juga memerlukan fasilitas kesehatan berupa apotek. Berdasarkan proyeksi penduduk, pada tahun 2008 kebutuhan apotek adalah sebanyak 53 buah yang R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N 5 - 58 tersebar di tiap kecamatan dan meningkat menjadi 61 unit apotek pada tahun 2028. Tiap apotek harus dapat melayani masyarakat dengan radius 1500 meter. Ta b e l 5. 13 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n A p o tik Ke c a m a ta n Ta hun 2008 2013 2018 2028 Donorojo 4 4 4 4 Punung 3 3 4 4 Pringkuku 3 3 3 3 Pacitan 6 6 7 8 Kebonagung 4 4 4 5 Arjosari 4 4 4 4 Nawangan 5 5 5 5 Bandar 4 4 4 5 Tegalombo 5 5 5 6 Tulakan 8 8 8 9 Ngadirojo 4 4 4 5 Sudimoro 3 3 3 3 Jum la h 53 53 55 61 Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008

B. Fasilitas Pendidikan