R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 56
Program pemanfaatan kawasan yang dapat diterapkan untuk kawasan peruntukan permukiman baru antara
lain: penataan bangunan, pengaturan pengambilan air tanah, reklamasi, pengaturan batas sempadan
bangunan, program penghijauan sempadan, dll. Penetapan kawasan peruntukan permukiman dilakukan
dengan menegaskan kembali fungsi dan peran kawasan lindung seperti kawasan sempadan, hutan,
dan cagar alam serta dalam hal pengaturan bangunan serta tata lingkungan yang dapat
mendukung daya tarik wisata
.
Pengaturan KDB, KLB, ketinggian bangunan berdasarkan peruntukan lahannya.
Permukiman yang saat ini tersebar di berbagai wilayah memiliki sistem pengelolaan yang berbeda:
a. Permukiman yang saat ini berada di kawasan lindung, tidak diperkenankan untuk berkembang
lagi. Permukiman yang ada tetap diberi pelayanan infrastruktur, namun untuk mencegah terjadinya
perluasan kawasan permukiman maka peningkatan pelayanan infrastruktur dilakukan hanya untuk
memenuhi permintaan pelayanan permukiman saat ini.
b. Permukiman yang terletak di kawasan budidaya non pertanian mendapatkan insentif
pengembangan dengan meningkatkan pelayanan infrastruktur.
Untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang baik, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Untuk bangunan di sempadan sebaiknya tidak ada penambahan bangunan baru, ketinggian
bangunan tidak melebihi ketinggian bangunan di daerah yang lebih tinggi + 2 lantai, sistem
pembuangan domestik cair dan padat diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
kualitas air b. Jika permukiman yang saat ini telah berkembang di
kawasan lindung hutan, maka kegiatan budidaya masyarakat perlu diatur agar tidak mengganggu
fungsi lindung sebagai
c a tc hme nt a re a
. c. Untuk bangunanpermukiman di sepanjang jalan
utama arsitektur bangunan diatur dengan rapi dan indah dengan mencirikan kekhasan masyarakat
setempat, kepadatan bangunan dijaga untuk jangan sampai berubah agar tidak menambah
beban jalan, dikembangkan alternatif pembangunan jalan lingkungan sekunder yang
melayani pergerakan antar perumahan agar tidak perlu melalui jalan utama.
Ta b e l 5. 8 Re nc a na Pe na ta a n Ba ng una n Pe rm ukim a n Pe rko ta a n
Ke m iring a n Pe rm ukim a n Pe rko ta a n
0 - 15 15 – 30
30 - 40 Ke p a d a ta n
Ting g i Ke p a d a ta n
Se d a ng Ke p a d a ta n
Re nd a h
KDB Maks dalam Blok
Peruntukan 80
70 60
50 50
Kepadatan Bangunan
Maksimum 50
rumahHa 25
rumahHa 17
rumahHa 2
rumah Ha
1 rumah
Ha Klasifikasi
Kepadatan Sedang Rendah Rendah
Sangat Rendah
Sangat Rendah
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
Ta b e l 5. 9 Re nc a na Pe na ta a n Ba ng una n Pe rm ukim a n Pe rde sa a n
Ke m iring a n Pe rm ukim a n Pe rd e sa a n
0 - 8 8 - 15
15 - 30 30 – 40
KDB Maks dalam Blok
Peruntukan 60
50 40
40 Kepadatan
Bangunan Maksimum
5 rumahHa
3 rumah Ha 2 rumahHa
- Klasifikasi
Kepadatan Sangat
Rendah Sangat
Rendah Sangat
Rendah Sangat
Rendah
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
Pengembangan permukiman diikuti dengan pengembangan sarana lingkungan sesuai kebutuhan yang meliputi fasilitas
kesehatan, fasilitas pendidikan, dan fasilitas ekonomi sebagai berikut:
A. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Pacitan adalah rumah sakit umum, puskesmas, puskesmas pembantu, praktek
dokter, balai pengobatan, dan posyandu. Jumlah rumah sakit yang ada saat ini adalah 1 buah yang terletak di Kecamatan
Pacitan. Seiring pertambahan penduduk berdasarkan proyeksi hingga tahun 2028, Kabupaten Pacitan membutuhkan 2 buah
rumah sakit umum. Jadi hanya dibutuhkan penambahan rumah sakit umum serta peningkatan kualitas rumah sakit yang
telah ada.
R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 57
Untuk pelayanan puskesmas, di Kabupaten Pacitan pada saat ini memiliki unit puskesmas sebanyak 24 yang tersebar di seluruh
kecamatan. Berdasarkan prediksi perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Pacitan hingga tahun 2028, diketahui
bahwa hampir seluruh kecamatan tidak memerlukan penambahan unit puskesmas, kecuali untuk Kecamatan
Tulakan. Setiap puskesmas membawahi 5 puskesmas pembantu di
setiap kecamatan. Fasilitas posyandu sama halnya dengan fasilitas puskesmas, telah tersebar diseluruh kecamatan bahkan
untuk fasilitas posyandu pelayanan telah sampai kepelosok desa, dengan jumlah pelayanan posyandu pada saat ini
sebanyak 753 unit. Hingga tahun 2028 direncanakan penambahan fasilitas posyandu hanya untuk Kecamatan
Nawangan, Bandar dan Sudimoro dengan masing-masing penambahan posyandu sebanyak 8 unit, 2 unit dan 2 unit.
Ta b e l 5. 10 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n
Lo ka si Ta hun
2008 2013
2018 2028
RUMAH SAKIT Kabupaten Pacitan
2 2 2 2 PUSKESMAS
Kecamatan Donorojo
2 2 2 2 Punung
2 2 2 2 Pringkuku
2 2 2 2 Pacitan
2 2 2 2 Kebonagung
2 2 2 2 Arjosari
2 2 2 2 Nawangan
2 2 2 2 Bandar
2 2 2 2 Tegalombo
2 2 2 2 Tulakan
2 2 2 3 Ngadirojo
2 2 2 2 Sudimoro
2 2 2 2
Jum la h 24 24 24 25
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
Posyandu adalah salah satu bentuk dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM yang lebih
mengedepankan langkah preventif dan promotif. Ini berbeda fungsi dengan Puskesmas yang merupakan institusi milik
Pemerintah yang memiliki 4 fungsi sekaligus yaitu preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif. Institusi milik masyarakat yang
memiliki fungsi lengkap 4 fungsi yang mirip Puskesmas di tingkat desa adalah Pos Kesehatan Desa Poskesdes yang
sekarang sedang dikenalkan dengan program Desa Sinaga. Institusi lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah Pondok
Bersalin Desa dengan tenaga Bidan di desanya yang merupakan aparat kesehatan Pemerintah paling bawah yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat desa dan permasalahan kesehatan di tingkat desa.
Ta b e l 5. 11 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n Po sya ndu
Ke c a m a ta n Ta hun
2008 2013
2018 2028
Donorojo 66 66 66 66
Punung 45 45 45 45
Pringkuku 51 51 51 51
Pacitan 102 102 102 102
Kebonagung 81 81 81 81 Arjosari
60 60 60 60 Nawangan
51 51 54 59 Bandar
48 48 48 50 Tegalombo
56 56 56 56 Tulakan
97 97 97 97 Ngadirojo
64 64 64 64 Sudimoro
32 32 32 34
Jum la h 753 753 756 765
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
Jumlah tempat praktek dokter yang telah beroperasi pada saat ini adalah sebanyak Terdapat 39 praktek dokter yang
tersebar di kecamatan-kecamatan dengan jumlah dokter terbanyak di Kecamatan Pacitan, yaitu sebanyak 20 dokter.
Pada tahun 2008 hingga tahun 2013 jumlah kebutuhan praktek dokter meningkat menjadi 117 buah, pada tahun 2018
kebutuhan akan pelayanan dokter meningkat kembali menjadi 121 dan pada tahun 2028 kebutuhannya menjadi 133 buah
praktek dokter. Jumlah penambahan dokter hingga tahun 2028 terjadi di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Pacitan,
dengan jumlah penambahan dokter sekitar 5-17 praktek dokter. Kebutuhan tertinggi akan praktek dokter adalah
Kecamatan Tulakan.
Ta b e l 5. 12 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n Pra kte k Do kte r
Ke c a m a ta n Ta hun
2008 2013
2018 2028
Donorojo 8 8 8 9
Punung 7 7 8 9
Pringkuku 6 6 7 7
Pacitan 20 20 20 20
Kebonagung 9 9 9 10 Arjosari
8 8 8 9 Nawangan
10 10 10 11 Bandar 8
8 9
10 Tegalombo
10 10 10 12 Tulakan
16 16 17 19 Ngadirojo 9
9 9
11 Sudimoro
6 6 6 6
Jum la h 117 117 121 133
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
Kabupaten Pacitan juga memerlukan fasilitas kesehatan berupa apotek. Berdasarkan proyeksi penduduk, pada tahun
2008 kebutuhan apotek adalah sebanyak 53 buah yang
R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N
5 - 58
tersebar di tiap kecamatan dan meningkat menjadi 61 unit apotek pada tahun 2028. Tiap apotek harus dapat melayani
masyarakat dengan radius 1500 meter.
Ta b e l 5. 13 Re nc a na Ke b utuha n Fa silita s Ke se ha ta n A p o tik
Ke c a m a ta n Ta hun
2008 2013
2018 2028
Donorojo 4 4
4 4
Punung 3 3
4 4
Pringkuku 3 3
3 3
Pacitan 6 6
7 8
Kebonagung 4 4 4 5
Arjosari 4 4
4 4
Nawangan 5 5
5 5
Bandar 4 4
4 5
Tegalombo 5 5
5 6
Tulakan 8 8
8 9
Ngadirojo 4 4
4 5
Sudimoro 3 3
3 3
Jum la h 53
53 55
61
Sumb e r: Ha sil Ana lisis 2008
B. Fasilitas Pendidikan