Ka wa sa n pe runtuka n huta n p ro d uksi, Ka wa sa n pe runtuka n huta n ra kya t, Ka wa sa n pe runtuka n p e rta nia n, Ka wa sa n pe runtuka n p e rika na n, Ka wa sa n pe runtuka n p e rta m b a ng a n,

R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N 5 - 35 Pe ta 5. 12 Re nc a na Pe ng e lo la a n Ka wa sa n Lind ung 5 5 . . 3 3 R R E E N N C C A A N N A A P P E E N N G G E E M M B B A A N N G G A A N N K K A A W W A A S S A A N N B B U U D D I I D D A A Y Y A A Kawasan budidaya keberadaannya sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat dan ekonomi wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya yang mencakup perwilayahan Kabupaten Pacitan terdiri atas kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan permukiman, dan kawasan peruntukan lainnya. Kriteria kawasan budidaya di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut:

1. Ka wa sa n pe runtuka n huta n p ro d uksi,

ditetapkan dengan kriteria: R E N C A N A T A T A R U A N G W I L A Y A H K A B U P A T E N P A C I T A N 5 - 36 ™ Kawasan peruntukan hutan rakyat terbatas ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah skor 125 seratus dua puluh lima sampai dengan 174 seratus tujuh puluh empat. ™ Kawasan peruntukan hutan rakyat tetap ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah skor paling besar 124 seratus dua puluh empat. ™ Kawasan peruntukan hutan rakyat yang dapat dikonversi ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah skor paling besar 124 seratus dua puluh empat; danatau merupakan kawasan yang apabila dikonversi mampu mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

2. Ka wa sa n pe runtuka n huta n ra kya t,

ditetapkan dengan kriteria: ™ merupakan hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani dengan hak milik ™ didominasi komunitas tumbuhan tahunan. ™ wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan permukiman, pertanian, perkebunan, hutan rakyat, maupun kegiatan budidaya yang lain.

3. Ka wa sa n pe runtuka n p e rta nia n,

ditetapkan dengan kriteria: ™ memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian; ™ mendukung ketahanan pangan wilayah; danatau ™ dapat dikembangkan sesuai dengan tingkat ketersediaan air.

4. Ka wa sa n pe runtuka n p e rika na n,

ditetapkan dengan kriteria: ™ wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penangkapan, budi daya, dan industri pengolahan hasil perikanan; danatau ™ tidak mengganggu kelestarian lingkungan hidup.

5. Ka wa sa n pe runtuka n p e rta m b a ng a n,

ditetapkan dengan kriteria: ™ memiliki sumber daya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan petadata geologi; ™ merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan pertambangan secara berkelanjutan; danatau ™ merupakan bagian proses upaya merubah kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil.

6. Ka wa sa n pe runtuka n ind ustri,