Uji Koefisien Determinasi Hasil Uji Hipotesis
                                                                                manajer    lebih  mementingkan  tujuannya  sebagai  seorang  manajer perusahaan  daripada  sebagai  pemegang  saham.  Selain  itu  rendahnya
kepemilikan  saham  oleh  pihak  manajer  membuat  kinerja  mereka  juga cenderung rendah sehingga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlela  dan  Islahuddin  2008  serta  penelitian  Wongso  2010  dan  Rupilu
2011.  Namun  temuan  ini  memperkuat  penelitian  yang  dilakukan  oleh Adnantara 2001, Sukirni 2012, serta penelitian dari Wati dan Darmayanti
2011  yang  menunjukan  bahwa  adanya  kepemilikan  manajerial  tidak sepenuhnya  dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Variabel Kepemilikan Institusional
Hasil  pengujian  variabel  kepemilikan  institusional  menunjukkan t
hitung
2,541  lebih  besar  dari  t
tabel
1,673  dengan  tingkat  signifikansi  0,036. Tingkat  signifikansi  lebih  kecil  dari  level  of  significance  yang  telah
ditentukan,  yaitu  5  0,05.  Dengan  demikian,  hipotesis  yang  diajukan penelitian ini dimana kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
nilai  perusahaan  atau  H
02
ditolak.  Jadi,  kepemilikan  institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kepemilikan  institusional  berpengaruh  terhadap  nilai  perusahaan hal  ini  dimungkinkan  karena  pihak  institusi  sebagai  pemegang  saham
perusahaan efektif dalam melaksanakan kontrol dan memonitor manajemen. Tingginya  kepemilikan  institusional  akan  memberikan  pengaruh  pada
proses laporan keuangan, sehingga dapat memberikan reaksi positif kepada calon  investor  dalam  menilai  perusahaan  Fazlzadeh  et  al.,  2011  dalam
Muryati dan Suardikha 2014. Hasil  penelitian  ini  konsisten  dengan  penelitian  yang  dilakukan
Rupilu 2011 yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham  oleh  institusi,  maka  sebagai  mekanisme  pengendali  dalam
penyusunan  laporan  laba  memberikan  pengaruh  terhadap  peningkatan  nilai perusahaan. Namun penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh  Adnantara  2013  yang  menemukan  bahwa  kepemilikan  institusional tidak  berpengaruh  signifikan  pada  nilai  perusahaan  dan  penelitian  yang
dilakukan    Susanto  2011  yang  menyebutkan  bahwa  pihak  institusi  dalam melakukan  pengawasan  belum  dapat  membuat  perusahaan  melakukan
praktek GCG seperti yang diharapkan investor.
3. Variabel Komite Audit
Hasil  pengujian  variabel  komite  audit  diperoleh  t
hitung
-0,399  dan t
tabel
1,673  dengan  tingkat  signifikansi  0,828.  Tingkat  signifikansi  tersebut lebih  besar  dari  level  of  significance  yang  ditentukan,  yaitu  5  0,05.
Dengan  demikian,  hipotesis  yang  diajukan  penelitian  ini  dimana  komite audit  berpengaruh  positif  terhadap  nilai  perusahaan  atau  H
03
tidak  dapat ditolak karena arahnya berbeda dengan yang diharapkan. Jadi, komite audit
tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
                                            
                