Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan buku suplemen ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan buku suplemen yang telah diuraikan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara ini digunakan untuk memastikan kebutuhan pada sekolah-sekolah tersebut sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II di dua SD. SD Negeri Nglahar yang beralamat di Sleman dan SD Puluhan yang beralamat di Sedayu Bantul. Guru kelas II SD N Nglahar adalah Ibu HS dan SD Puluhan adalah Ibu YHT. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD sebagai pihak yang mengalami langsung keadaan di lapangan. Guru kelas II SD juga dapat mengamati langsung mengenai kebutuhan buku suplemen Bahasa Indonesia.

4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015 di SD Negeri Nglahar dan SD Puluhan. Wawancara tersebut berpedoman pada 9 butir pertanyaan. Berikut adalah hasil wawancara untuk menganalisis kebutuhan buku suplemen. Butir pertanyaan pertama yaitu tentang jumlah siswa kelas II pada semester ganjil tahun 20152016. Berdasarkan penjelasan guru siswa kelas II SD N Nglahar berjumlah 11 siswa. Berdasarkan jumlah siswa tersebut 2 diantaranya merupakan siswa yang tidak naik kelas. Berkaitan dengan membaca dan menulis, kedua siswa tersebut merupakan dua siswa yang bermasalah dengan keterampilan membaca dan menulis. Siswa di SD Puluhan berjumlah 18 siswa. Butir pertanyaan kedua yaitu tentang kondisi siswa dalam membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan penjelasan guru, siswa kelas II SD N Nglahar ada siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis permulaan. Siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis adalah siswa yang tidak naik kelas. Pada SD Puluhan juga guru mengatakan terdapat siswa yang kesulitan dalam membaca dan menulis permulaan. Butir pertanyaan ketiga yaitu tentang jumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan penjelasan dari guru, terdapat dua siswa SD N Nglahar. Dua siswa tersebut adalah siswa yang tidak naik kelas. Pada SD Puluhan guru menjelaskan bahwa terdapat tiga siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis permulaan. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang kesulitan yang dialami siswa. Berdasarkan penjelasan guru dua siswa tersebut mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami keduanya adalah salah satu siswa di SD N Nglahar merasa malas jika bahan bacaan terlalu panjang. Satu siswa yang lain sudah mengetahui huruf, tetapi belum mampu menggabungkan atau mengeja huruf. Kebanyakan siswa tidak mendapatkan bimbingan selama di rumah, sehingga kemampuan siswa dalam membaca dan menulis kurang berkembang. Berdasarkan penjelasan guru, siswa kelas II SD Puluhan satu siswa sulit membedakan huruf b dan d. Satu siswa lagi mengalami kesulitan memahami cerita, sedangkan satu lainnya masih harus mengeja dalam membaca. Kesulitan siswa saat menulis yaitu sering kurang huruf dalam setiap kata. Butir pertanyaan kelima tentang kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Berdasarkan penjelasan guru pada SD N Nglahar banyak siswa sudah bisa menulis tegak bersambung. Hampir setiap hari siswa diberi latihan untuk menulis tegak bersambung. Meskipun demikian, masih ada dua siswa yang kurang baik dalam menulis huruf tegak bersambung. Berdasarkan penjelasan guru SD Puluhan di SD Puluhan ada latihan menulis tegak bersambung tetapi ada siswa yang masih belum bisa lancar. Butir petanyaan keenam tentang KKM Bahasa Indonesia. Berdasarkan penjelasan dari guru, KKM yang diterapkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II SD N Nglahar adalah 70. Tiga siswa masih belum tuntas KKM. Dua di antara tiga siswa yang tidak tuntas adalah siswa yang belum bisa membaca dan menulis. Berdasarkan penjelasan guru SD Puluhan KKM kelas II yaitu sebesar 75. Butir pertanyaan ketujuh adalah tentang pendampingan kepada siswa selama belajar membaca dan menulis di rumah. Berdasarkan penjelasan guru siswa di sekolah ini tidak mendapatkan pendampingan belajar membaca dan menulis selama di rumah. Hal tersebut karena kurangnya bahan ajar yang bisa dipakai oleh orang tua. Guru di SD Puluhan juga mengatakan tidak ada pendampingan di rumah karena ketiadaan buku bahan ajar. Butir pertanyaan kedelapan adalah tentang kebutuhan sebuah buku untuk membantu siswa dalam melatih keterampilan membaca dan menulis permulaan. Berdasarkan penjelasan dan pengalaman yang diuraikan oleh guru, guru menyampaikan bahwa mereka membutuhkan buku tambahan tersebut. Guru SD Puluhan juga membutuhkan buku tambahan untuk membantu siswa dalam melatih keterampilan membaca dan menulis permulaan. Butir pertanyaan kesembilan adalah tentang model buku yang dibutuhkan. Berdasarkan penjelasan guru buku yang dibutuhkan adalah buku yang banyak latihan mengeja. Guru juga menginginkan buku tersebut mempunyai banyak latihan menyalin. Guru SD Puluhan mengatakan buku tersebut banyak latihan dan bergambar agar anak-anak senang.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan