1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang perlu dikuasi oleh Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara mempunyai empat fungsi
yaitu bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, dan alat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi Kuntarto, 2009:3. Bahasa Indonesia juga mengandung nilai-nilai yang luhur, sehingga bahasa Indonesia diajarkan di sekolah. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam dalam pendidikan di Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia dalam pendidikan
bukan hanya sebatas pada bahasa pengantar, melainkan pada bahan-bahan ajar juga menggunakan bahasa Indonesia.
Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mengajarkan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan oleh siswa. Keterampilan berbahasa tersebut terdiri
dari empat komponen. Keempat komponen keterampilan berbahasa tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
dan keterampilan menulis Tarigan, 2009: 187. Keempat keterampilan tersebut memengaruhi satu sama lain. Dalam penggunaannya, mendengarkan dan
berbicara termasuk bahasa lisan, sedangkan membaca dan menulis termasuk ke dalam bahasa tertulis Ngalimun Alfulaila, 2014: 3.
Keterampilan mendengarkan dan keterampilan berbicara dapat dipelajari dan dikuasai anak sejak usia dini. Kedua keterampilan itu dapat dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari mereka karena keterampilan mendengarkan dan berbicara termasuk bahasa lisan yang dapat dipelajari jauh sebelum mereka memasuki
bangku sekolah. Keterampilan membaca dan menulis memerlukan pembelajaran khusus dan lebih mendalam. Keterampilan membaca dan menulis mulai diajarkan
secara formal saat masuk sekolah. Dari keempat keterampilan yang ada, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis lebih difokuskan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Keterampilan membaca merupakan proses keterampilan yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak dilakukan penulis melalui media bahasa tulis Tarigan, 1987: 7. Membaca bertujuan untuk
mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langusng atau tidak secara bertatap muka dengan
orang lain. Keterampilan menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan siswa untuk berpikir dan membantu siswa untuk berpikir secara
kritis. Keterampilan membaca dan menulisharus diberikan pada kelas-kelas awal di SD. Keterampilan membaca dan menulis ini sangat penting sehingga harus
ditanamkan sejak dini. Keterampilan membaca dan menulis di kelas-kelas awal SD dikenal dengan membaca menulis permulaan MMP Ngalimun Alfulaila,
2014: 3.
Membaca menulis permulaan MMP merupakan dasar utama karena tidak saja digunakan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga digunakan untuk
mempelajari pelajaran lain. Sesuai dengan perkembangan bahasa siswa kelas awal, pembelajaran MMP mempunyai tujuan agar siswa terampil membaca dan
menulis sederhana. MMP juga bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan siswaNgalimun Alfulaila, 2014: 3.
Keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan yang penting. Akan tetapi, kemampuan membaca dan menulis di Indonesia saat ini
masih sangat kurang. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA Programme Internasional for Student Assessment pada
tahun 2012. PISA menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 64 dari 65
negara dalam
kaitannya dengan
membaca dan
menulis. http:www.kompasiana.comwww.febrialdiali.blogspot.comsiswa-indonesia-
peringkat-64-dari-65-negara-tapi-paling-bahagia-di-dunia. Pembelajaran membaca dan menulis tidak akan terlepas dengan adanya
bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan dalam mempelajari keterampilan tersebut dapat berupa buku bahan ajar. Buku sebagai bahan ajar juga merupakan salah satu
hal yang penting dalam mengajar. Guru harus mempunyai wawasan yang cukup tentang strategi pembelajaran yang diampunya, minimal dalam bentuk panduan
yang dapat dipakai sebagai pegangan Muslich, 2007: 12. Bahan ajar dapat menghemat waktu dalam mengajar, mengubah peran pendidik dari seorang
pengajar menjadi fasilitator, meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif dan interaktif, serta menjadi pedoman bagi pendidik Prastowo, 2014: 139.
Peneliti melihat pentingnya membaca, menulis, dan bahan ajar untuk guru dan siswa. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara untuk mengidentifikasi
kesulitan belajar membaca dan menulis serta kebutuhan bahan ajar. Peneliti melakukan wawancara pada dua sekolah dasar. Kedua SD tersebut adalah SD N
Nglahar dan SD Puluhan. Dalam wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2015, peneliti
mewawancari guru kelas II di SD Negeri Nglahar dan SD Puluhan. Guru SD Nglahar menyebutkan 2 dari 11 siswa 18,18 kurang mampumenguasai
keterampilan membaca dan menulis. Sedangkan pada SD Puluhan, 3 dari 18 siswa 16,67 kurang mampu menguasai keterampilan membaca dan menulis.
Kesulitan yang
dialami siswa
dalam keterampilan
membaca yaitu
kurangnyakemampuan untuk mengeja dengan menguraikan kata menjadi huruf- huruf. Padaketerampilan menulis, siswa-siswa tersebut sudah mengetahui dan
hafal huruf, tetapi kurang mampu menggabungkan huruf-huruf untuk menjadi kata.Selain itu, ada satu siswa yang menulis dengan bentuk huruf masih jauh dari
huruf yang baku. Guru di kedua SD tersebut mengatakan bahwa mereka tidak memiliki buku yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan membaca
dan menulis siswa. Mereka mengatakan bahwa mereka membutuhkan buku di luar buku utama yang digunakan untuk mengajari siswa keterampilan membaca
dan menulis.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti melihat pentingnya keterampilan membaca dan menulis pada siswa SD kelas rendah serta pentingnya
bahan ajar untuk melatih keterampilan membaca dan menulis. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengembangkan buku suplemen. Buku suplemen yang
dikembangkan adalah buku suplemen yang mencakup kebutuhan siswa dan guru dengan judul “Pengembangan Buku Suplemen Muatan Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk Siswa Kelas II Semester 1”.
1.2 Rumusan Masalah