3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
survei kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas II SD N Nglahar, Sleman dan SD Puluhan, Sedayu. Data kemudian dianalisis untuk
mendapatkan informasi mengenai kesulitan membaca dan menulis serta kebutuhan guru akan buku bahan ajar. Teknik pengumpulan data berupa
kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi atas bahan ajar tersebut.
Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data, dengan teknik tertentu Sugiyono, 2010: 308. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes dan non tes. Penelitian pengembangan ini
menggunakan teknik non tes.
3.6.1 Teknik Non-Tes
Teknik non tes digunakan untuk melihat perkembangan keterampilan siswa dalam membaca dan menulis permulaan. Keterampilan membaca dan
menulis permulaan siswa ini dapat menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara dan kuesioner.
3.6.1.1 Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan untuk mendapatkan berbagai informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Wawancara
memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk memperoleh informasi berkaitan dengan situasi atau kondisi tertentu, melengkapi hasil dari penyelidikan ilmiah, dan
memperoleh data untuk mempengaruhi situasi tertentu Arifin, 2009: 158. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara langsung. Peneliti menggunakan
wawancara langsung karena pada pelaksanaannya peneliti berhadapan langsung dengan narasumber. Peneliti bertemu dan melakukan komunikasi secara langsung
tanpa perantara dengan guru kelas II. Bentuk pertanyaan wawancara dibagi menjadi tiga yaitu bentuk
pertanyaan terstruktur, tak terstruktur, dan setengah terstruktur atau semiterstruktur Kunandar, 2008: 159. Peneliti menggunakan bentuk pertanyaan
setengah terstruktur karena peneliti mengajukan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan pada pedoman wawancara, namun pertanyaan dapat berkembang
sesuai dengan kedalaman informasi yang ingin diperoleh. Peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan dalam
memperoleh informasi pokok. Pedoman wawancara menjadi acuan dalam melakukan wawancara ini agar informasi pokok dapat diperoleh dengan lebih
jelas. Informasi pokok berkaitan dengan proses pembelajaran Bahasa Indonesia, kebutuhan buku suplemen, dan keterampilan membaca dan menulis permulaan
siswa kelas II. Wawancara ini dilakukan kepada dua guru SD kelas II di SD N Nglahar
dan SD Puluhan. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015. Hasil dari wawancara ini diolah dan digunakan untuk menganalisis masalah serta potensi.
3.6.1.2 Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara tertulis Jihad, 2012:70. Kuesioner merupakan alat
untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal Arifin, 2009:166. Peneliti menggunakan bentuk
kuesioner yang berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup tetapi menggunakan alternatif jawaban diberikan secara terbuka. Hal ini karena dalam kuesioner
validator dapat memberikan komentar, tanggapan dan saran yang dapat digunakan oleh peneliti untuk merevisi produk yang divalidasi.
Lembar kuesioner validasi ini diisi oleh dua orang validator ahli dan dua guru kelas II SD serta enam siswa kelas II SD. Validasi kuesioner dibedakan
antara validasi pakar dan validasi siswa sebagai subjek uji coba lapangan. Hasil validasi tersebut kemudian diolah dengan teknik analisis data sehingga didapatkan
skor validasi. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas buku suplemen yang dibuat.
3.7 Teknik Analisis Data