awal, 2 perencanaan, 3 pengembangan produk awal, 4 uji coba awal, 5 revisi produk, 6 uji coba lapangan, dan 7 revisi produk.
Berikut adalah gambar langkah-langkah prosedur penelitian yang dilakukan.
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan yang Digunakan Peneliti
3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui adanya potensi dan masalah.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu
YHT dan Ibu HS yang merupakan guru kelas II SD di SD Nglahar dan SD Puluhan. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan
masalah yang terjadi di lapangan. Masalah yang terjadi adalah masih ada siswa dengan kemampuan
keterampilan membaca dan menulis yang kurang. Masalah yang lain yaitu menyangkut kurangnya bahan ajar dan kompetensi dasar yang menganggap
bahwa semua siswa, terutama siswa kelas bawah sudah dapat membaca dan menulis dengan baik. Lebih lanjut, peneliti menawarkan solusi yaitu bahan ajar
untuk melatih keterampilan membaca dan menulis siswa.
3.2.2 Perencanaan
Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa buku suplemen muatan pelajaran Bahasa
Indonesia. Perencanaan untuk pembuatan bahan ajar dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari
berbagai sumber. Pada tahap ini juga dituliskan tujuan yang lebih spesifik. Tujuan khusus
disusun berdasarkan SK-KD kurikulum 2004 dan 2006 yang sudah dianalisis untuk menyesuaikan perkembangan siswa kelas II SD.Proses analisis tersebut
dilakukan dengan mengkomparasikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kedua kurikulum
tersebut. Ketika sebuah SK dan KD pada kurikulum 2004 dan kurikulum 2006
mempunyai kesamaan maka akan dijadikan satu. Namun, ketika ada SK dan KD
dari kurikulum 2004 dan kurikulum 2006 yang belum tertulis pada kedua kurikulum, akan dimodifikasi agar dapat digunakan kembali. Setelah proses
tersebut selesai, terbentuk SK dan KD baru yang merupakan hasil analisis dari kurikulum 2004 dan kurikulum 2006. SK dan KD baru ini dikembangkan menjadi
indikator-indikator keterampilan membaca dan menulis. Langkah selanjutnya adalah pengembangan instrumen assessment.
Pengembangan instrumen assessment dilakukan dengan pembuatan kuesioner untuk validasi. Kuesioner ini digunakan untuk menilai buku suplemen yang telah
dibuat.
3.2.3 Pengembangan Produk Awal