Uji Asumsi Klasik Uji Reliabilitas

53 Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2001 : 132. kriteria pengujian sebagai berikut : - Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel - Jika nilai alpha  0,60 berarti pernyataan tidak reliabel

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi asumsi dasar klasik, yaitu : 1. Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas dapat dilihat dari Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Batas non multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10 dan mempunyai tolerance 0,10, hal ini berarti dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Ghozali, 2002:57-59. 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2002:69. Untuk 54 mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas dapat diuji dengan alat uji “rank spearman”. Menurut Santoso 2000:301, deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut : 1 Nilai Probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas 2 Nilai Probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas 3. Autokorelasi Autokerelasi menunjukkan korelasi antara data yang disusun berdasarkan time series ataupun korelasi pada dirinya sendiri. Gejala autokorelasi mengakibatkan hasil analisis regresi tidak lagi efisien atau farina tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji Dubin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : Dw 1,10 = ada autokorelasi 1,10 dws ≤ 1,54 = tanpa kesimpulan 1,55 ≤ dws ≤ 2,46 = tidak ada autokorelasi 2,46 Dw ≤ 2,90 = tidak ada kesimpulan Dw 2,90 = ada autokorelasi Dari rumus tersebut diatas digunakan perhitungan statistic program SPSS 13.0. 55 4. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, data terdistribusi secara normal atau tidak. Salah satu cara melakukan uji normalitas adalah dengan kormogolof-smirnof test. Tingkat kesalahan α yang ditetapkan adalah sebesar 0,05 α = 5. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali 2006 : 1. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data terdistribusi secara normal. 2. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

3.4.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda