Sifat-sifat Khusus Pemasaran Jasa Pengertian Harga

18

2.1.2.4 Sifat-sifat Khusus Pemasaran Jasa

Menurut Alma 2000:215, sifat-sifat khusus dari pemasaran jasa ada enam, yaitu : 1. Menyesuaikan dengan selera konsumen Gejala Buyer’s Market, dimana pembeli berkuasa memperlihatkan suasana pasaran jasa pada saat ini. Banyak cara yang harus dipikirkan oleh masing-masing pengusaha jasa dalam rangka memperbaiki pelayanannya kepada konsumen. 2. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk Alma mengutip pernyataan dari Engel, yaitu bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin banyak prosentase yang dibelanjakan untuk keperluan rekreasi dalam arti meningkat permintaan akan jasa. 3. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan Jasa diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang dapat disimpan. 4. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud perlengkapannya Jasa sifatnya tidak berwujud, karena itu konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberi layanan, sebagai patokan terhadap jasa yang ditawarkan. 19 5. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting Saluran distribusi bukan merupakan hal yang penting karena pada umumnya dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Tetapi ada tipe jasa tertentu dimana agen-agen atau perantara- perantara dapat digunakan, misalnya, biro penyaluran, perdagangan saham obligasi. 6. Beberapa problema pemasaran dan harga jasa Makin maju rakyat desa, makin meningkat kebutuhannya akan pelayanan kesehatan. Masalah harga dari jasa, sangat banyak ditentukan orang atau lembaga yang menghasilkan jasa. Perusahaan asuransi juga kesulitan dalam pemasarannya, karena banyak anggota masyarakat enggan menjadi nasabah perusahaan asuransi.

2.1.2.5 Macam-macam Jasa

Menurut Alma 2002:208, macam-macam jasa dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Personal Service Selera Pelayanan Jasa ini sangat bersifat personal, yang tidak dapat dipisahkan dari orang yang menghasilkan jasa tersebut, pelayanan pada jasa dari orang yang menghasilkan jasa tersebut, pelayanan pada jasa ini langsung ditangani oleh produsennya. Pemakaian perantara dalam 20 hal ini tidak praktis, seluruh distribusinya adalah personalized service. Personalized Service dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu: a. Personal Service Pelayanan Pribadi Yang dimaksud adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang perlengkapannya, misalnya : jasa tukang cukur, salon kecantikan, dan jasa foto. b. Marketing Professional Service Pemasaran Jasa Pelayanan Merupakan pelayanan jasa yang dalam pemasaran biasanya menunggu konsumen yang datang. Jika perusahaan dapat memuaskan konsumen tersebut akan kembali lagi di lain waktu, misalnya : jasa dokter spesialis. c. Marketing Bissiness Service Pemasaran bisnis pelayanan Pada jenis jasa ini, sisitem pemasarannya tidak langsung dalam arti perusahaan jasa tersebut lebih senang diundang oleh langganan-langganan baru untuk memberikan jasa-jasanya, misalnya : biro konstitusi. 2. Financial Sevice, terdiri dari : a. Banking Service jasa bank b. Insurance Service jasa asuransi c. Investment Service lembaga penanaman modal 21 3. Public Utility and Transportation Service Kepentingan Umum Jasa Transportasi Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara ilmiah, misalnya : perusahaan listrik, para pemakainya terdiri dari konsumen lokal, perkantoran, perdagangan, industri dan pemerintahan. Sedangkan transportation service ialah meliputi : jasa angkutan darat, laut dan udara.

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Jasa

Proses kepuasan konsumen merupakan tahap akhir dan di dalam tahap akhir menilai setelah dilakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif yang ada, yang terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan, pencarian informasi, evaluasi, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen jasa menurut Alma 2002:224 adalah : 1. Desain fisik, yaitu merupakan tampilan produk jasa yang dibeli dan akan menjadi daya tarik dan sangat berperan mempengaruhi minat konsumen. 2. Harga jasa, yaitu merupakan penentu kritis yang membedakan produk yang ditawarkan oleh pengusaha yang satu dengan yang lainnya. 22 3. Kualitas layanan jasa, yaitu kemampuan perusahaan dalam sesuatu pada konsumennya. Dimana apabila kualitas layanan yang diterima konsumen lebih baik, maka konsumen cenderung akan mencobanya kembali. Adapun faktor dalam penentuan kualitas layanan yaitu : a. Keandalan, yaitu kemampuan dari karyawan dan pengusaha untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. b. Daya tanggap, yaitu kemampuan dari karyawan dalam membantu pelanggan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi : kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan. c. Kepastian, yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen, meliputi : kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secaa tepat, keramah-tamahan, dan kesopanan. d. Empati, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan prosedur. 4. Fasilitas berwujud, yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, seperti : gedung, dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan. 23 Faktor yang perlu diperhatikan dalam perbaikan kualitas sehubungan dengan tercapainya kepuasan konsumen terhadap produk tangible, menurut Tjiptono 2002:25 adalah : 1. Kinerja Performance, yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli. 2. Ciri-ciri keistimewaan tambahan features, yaitu karakyeristik sekunder atau pelengkap. 3. Keandalan reliability, yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi conformance to spesifications, yaitu sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standart yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan durability, yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6. Servicebility, meliputi kekuatan, kenyamanan dan mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayananan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual yang juga mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8. Kualitas yang dipersepsikan perceived quality, yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. 24 Sedangkan faktor dalam perbaikan kualitas sehubungan dengan tercapainya kepuasan konsumen terhadap jasa yang bersifat tidak berwujud intangible, adalah : 1. Bukti langsung tangible, meliputi kualitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi. 2. Keandalan reliability, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan sejarah yang memuaskan. 3. Daya Tanggap Responsiveness, yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan denhan tanggap. 4. Jaminan assurance, mencakup pengetahuan, kemampuan kesopanan, dan kepercayaan. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dalam penelitian ini peneliti hanya mencantumkan harga, pelayanan dan fasilitas menjadi variabel bebas terhadap kepuasan konsumen sebagai variabel terikat. Peneliti tidak mencantumkan desain fisik karena tampilan produk jasa warnet pada umumnya sama saja,yaitu kecepatan akses internet itu sendiri. Kecepatan akses internet itu sendiri juga termasuk ke dalam salah satu diantara variabel tersebut, yaitu fasilitas. Sehingga dengan hanya tiga variabel tersebut saja harga, pelayanan, dan fasilitas sudah dapat dilakukan penelitian. 25

2.1.4 Harga

2.1.4.1 Pengertian Harga

Menurut Alma 2004 : 58, Di dalam ekonomi teori, pengertian dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan needs, keinginan want, dan memuaskan konsumen satisfaction. Sedangkan menurut Husein Umar 2002 : 32, Harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk yang ditetapkan oleh penjual. Harga berhubungan dengan kepuasan pembelian oleh konsumen dimana apabila harga yang ditetapkan sesuai dan terjangkau oleh masyarakat maka akan menimbulkan sesuatu keputusan membeli suatu produk yang ditawarkan. Pentingnya harga sebagai determinasi untuk berbelanja dipusat perbelanjaan, konsumen mempertimbangkan harga didalam pembeliannya, dimana selisih harga menjadi pertimbangan didalam pengambilan keputusan. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen didalam mempertimbangkan harga sehingga mempengaruhi minat seseorang untuk membeli yaitu harga jual produk, dan adanya potongan harga atau diskon. Menurut Kotler dan Amstrong 2001: 439, harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas dasar suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat. 26 Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. 1. Peranan alokasi dan harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang di harapkan berdasarkan daya belinya. 2 Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menentukan harga jual kembali produk yang telah di belinya.

2.1.4.2 Tujuan Penetapan Harga