Uji Validitas Uji t

52 3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.4.1 Uji Kualitas

3.4.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuesioner tersebut Ghozali, 2001 : 135. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total variabel Ghozali, 2001 : 135. Menurut Azwar 2003 : 157-158, koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subyek yang berjumlah besar. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa : - Jika nilai r hitung  0,30 berarti pernyataan valid - Jika nilai r hitung 0,30 berarti pernyataan tidak valid

3.4.1.2 Uji Reliabilitas

Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas juga dapat dikatakan sebagai suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. 53 Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2001 : 132. kriteria pengujian sebagai berikut : - Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel - Jika nilai alpha  0,60 berarti pernyataan tidak reliabel

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi asumsi dasar klasik, yaitu : 1. Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas dapat dilihat dari Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Batas non multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10 dan mempunyai tolerance 0,10, hal ini berarti dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Ghozali, 2002:57-59. 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2002:69. Untuk 54 mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas dapat diuji dengan alat uji “rank spearman”. Menurut Santoso 2000:301, deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut : 1 Nilai Probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas 2 Nilai Probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas 3. Autokorelasi Autokerelasi menunjukkan korelasi antara data yang disusun berdasarkan time series ataupun korelasi pada dirinya sendiri. Gejala autokorelasi mengakibatkan hasil analisis regresi tidak lagi efisien atau farina tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji Dubin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : Dw 1,10 = ada autokorelasi 1,10 dws ≤ 1,54 = tanpa kesimpulan 1,55 ≤ dws ≤ 2,46 = tidak ada autokorelasi 2,46 Dw ≤ 2,90 = tidak ada kesimpulan Dw 2,90 = ada autokorelasi Dari rumus tersebut diatas digunakan perhitungan statistic program SPSS 13.0. 55 4. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, data terdistribusi secara normal atau tidak. Salah satu cara melakukan uji normalitas adalah dengan kormogolof-smirnof test. Tingkat kesalahan α yang ditetapkan adalah sebesar 0,05 α = 5. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali 2006 : 1. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data terdistribusi secara normal. 2. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

3.4.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode analisis data dan uji statistika yang digunakan adalah regresi linier berganda, yaitu untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa internet pada Warnet Transnet di Surabaya. Faktor-faktor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga, pelayanan, dan fasilitas. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e ……………… Sudjana, 2000:380 56 Keterangan : Y = Kepuasan konsumen X 1 = Harga X 2 = Pelayanan X 3 = Fasilitas b o = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = koefisien regresi untuk variabel X 1 , X 2 , X 3 e = Faktor pengganggu atau standar error 3.4.4 Uji Hipotesis 3.4.4.1 Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat secara simultan, dengan rumus sebagai berikut : 1. Uji F hitung F hitung k n R k R     1 1 1 2 ……………… Sudjana, 2002 : 382 Dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = Banyaknya variabel n = Banyaknya pengamatan Untuk menghitung R 2 digunakan rumus : 57 R 2 JKtotal gresi JK Re  ……………… Sudjana, 2002 : 383 Dimana : R 2 = Koefisien determinasi JK = Jumlah kuadrat 2. Merumuskan hipotesis H o : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara X 1 , X 2 , X 3 , terhadap Y. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara simultan antara X 1 , X 2 , X 3 , terhadap Y. 3. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05, dengan : Derajat bebas df = n – k – 1 Dimana : n = jumlah pengamatan jumlah sampel k = jumlah parameter regresi jumlah variabel 4. Daerah kritis H Gambar 2. Daerah terima Ho Daerah tolak Ho F tab Daerah Kritis H Melalui Kurva Distribusi F 58 5. Kriteria Pengujian a. Jika F hitung ≤ F tabel , maka H o diterima dan H 1 ditolak, yang berarti secara simultan harga, pelayanan, dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. b. Jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H 1 diterima, yang berarti secara simultan harga, pelayanan, dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

3.4.4.2 Uji t

Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas X, secara parsial terhadap variabel terikat Y, digunakan Uji t, dengan prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Uji t hitung Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan Uji t adalah untuk mengetahui pengaruh harga X 1 , pelayanan X 2 , dan fasilitas X 3 , terhadap kepuasan konsumen Y. t hitung   bi Se bi  Sudjana 2002 : 111 Dimana : t hitung = t hasil perhitungan bi = koefisien regresi Sebi = koefisien regresi standar error 59 2. Merumuskan hipotesis H : b 1 , b 2 , b 3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial antara X 1 , X 2 , X 3 , terhadap Y. H 1 : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara parsial antara X 1 , X 2 , X 3 , terhadap Y. 3. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05, dengan : Derajat bebas df = n – k – 1 Dimana : n = jumlah pengamatan jumlah sampel k = jumlah parameter regresi jumlah variabel 4. Daerah Kritis H Gambar 3. Daerah Kritis Ho Melalui Kurva Distribusi t Dua Sisi t tab -t tab Daerah terima Ho Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho 5. Kriteria Pengujian a. Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka H o diterima dan H 1 ditolak, yang berarti secara parsial harga, pelayanan, dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. 60 b. Jika t hitung t tabel atau t hitung -t tabel , maka H o ditolak dan H 1 diterima, yang berarti parsial harga, pelayanan, dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Warnet “Transnet” Warnet “Transnet” merupakan salah satu warnet di Surabaya yang memberikan kecepatan akses internet, kenyamanan ruang full AC, smoking area dan café, monitor LCD 17” inch, keramahan operator. Warnet “Transnet” berdiri pada tanggal 24 Agustus 2007. Warnet “Transnet” memiliki beberapa fasilitas yaitu, elektronik mail e- mail, mailing list, internet relay chat chatting yaitu layanan internet yang dapat dimanfaatkan oleh para pengakses internet untuk bercakap-cakap dengan rekan- rekan yang ada dalam sebuah ruang chatting, dan internet telephony yaitu fasilitas yang memungkinkan para pengakses untuk berbicara melalui internet seperti layaknya menggunakan pesawat telepon, namun terminalnya berupa komputer yang dilengkapi alat penerima dan mikrofon, serta internet faks, layanan Internet untuk mengirimkan faks yang biasa dilakukan melalui mesin faksimili. Lokasi Warnet “Transnet” terletak di Jl.Gubernur Suryo No.6 Surabaya. Tempat Warnet “Transnet” tersebut memberikan keuntungan sebesar mungkin bagi perusahaan, hal ini tidak berarti setelah melaksanakan aktivitasnya persoalan mengenai lokasi perusahaan sudah tidak ada, sebab pemilihan lokasi yang sudah tepat pun kemungkinan dengan perubahan situasi dan kondisi yang kurang tepat atau sama sekali tidak tepat. 61