BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penetapan Operating Time
Operating time adalah rentang waktu saat suatu larutan menghasilkan
serapan yang stabil. Pada rentang waktu tersebut reaksi antara ampisilin dengan pereaksi yang menghasilkan senyawa berwarna kuning telah optimum sehingga pada
pengukuran serapan yang terbaca adalah semua ampisilin yang telah bereaksi dengan pereaksi. Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar ampisilin dalam penelitian ini
diawali dengan reaksi antara asetilaseton dan formalin pada pembuatan larutan pereaksi yang membentuk senyawa 3,5-diasetil-2,6-heptanadion gambar 6.
Reaksinya adalah :
1. pembentukan enol asetilaseton
H
3
C C
O C
H
2
C O
CH
3
asetilaseton H
H
3
C C
O H
C H
C OH
CH
3
- H
H
3
C C
O C
H C
OH CH
3
enol asetilaseton
2. kondensasi enol asetilaseton dengan formalin
37
O H
C H
3
C CH
C H
3
C O
+
C O
H H
enol asetilaseton formalin
H
C O
H
3
C C
H CH
2
OH
C H
3
C
H - H
2
O
ß-hidroksi karbonil
O
- H
+
38
C O
H
3
C C
CH
2
C H
3
C O
C O
H CH
3
HC C
O CH
3
+
C O
H H
3
C C
C H
2
CH C
H
3
C O
C O
CH
3
C O
CH
3
karbonil tak jenuh a,ß enol asetilaseton
H - H
O C
H
3
C CH
C H
2
CH C
O CH
3
C C
H
3
C CH
3
3,5-diasetil-2,6-heptanadion
O O
- H
Gambar 6. Reaksi antara asetilaseton dan formalin
Tahap selanjutnya adalah reaksi antara ampisilin dan 3,5-diasetil-2,6- heptanadion gambar 7. Hasil reaksi kedua senyawa tersebut adalah senyawa
berwarna kuning. Gugus fungsi pada ampisilin yang bertanggung jawab dalam pembentukan senyawa berwarna kuning tersebut adalah gugus amin primer. Reaksi
antara ampisilin dan 3,5-diasetil-2,6-heptanadion adalah sebagai berikut :
C O
H
3
C CH
C H
2
CH C
O CH
3
C C
H
3
C O
O CH
3
N H
R H
C O
H
3
C CH
C H
2
CH C
O CH
3
C C
H
3
C O
H
3
C NH
O
H R
C O
H
3
C CH
C H
2
C C
O CH
3
C C
H
3
C O
H
3
C HN
OH
2
R H
Gugus amin primer ampisilin
C O
H
3
C CH
C H
2
CH C
O CH
3
C C
H
3
C O
H
3
C HN
OH R
H
Eliminasi H
2
O Adisi nukleofilik
39
-H
2
O H
-
C O
H
3
C CH
C H
2
C C
O CH
3
C C
O CH
3
N CH
3
R H
CH C
N C
C H
2
C C
CH
3
O CH
3
C O
H
3
C H
3
C O
H R
C C
N C
C H
2
C C
CH
3
O CH
3
C O
H
3
C H
R OH
H
3
C
H
C C
N C
C H
2
C C
CH
3
O CH
3
C O
H
3
C H
R OH
2
H
3
C
H
-H
2
O H
C C
N C
C H
2
C C
CH
3
O CH
3
C O
H
3
C
R H
3
C
-
warna kuning
H C
C O
N H
N O
S H
CH
3
CH
3
COOH
R =
40
C C
N C
C C
H
2
C H
3
C
O H
3
C C
O CH
3
H C
C N
H CH
3
N O
S COOH
H CH
3
CH
3
senyawa berwarna kuning
O
= gugus kromofor
Gambar 7. Usulan reaksi antara ampisilin dengan senyawa hasil kondensasi asetilaseton dan formalin
Dapat diperkirakan bahwa reaksi pada gambar 7 tidak hanya terjadi pada senyawa
yang memiliki gugus amin alifatik primer, namun juga dapat terjadi pada senyawa yang memiliki gugus amin aromatik primer yang rantai sampingnya tidak
mengandung gugus penarik elektron. Adanya gugus penarik elektron menyebabkan gugus amin aromatik primer tidak lagi nukleofilik sehingga tidak dapat mengadisi
gugus karbonil pada senyawa hasil reaksi asetilaseton dan formalin. Penentuan operating time dilakukan dengan mengukur serapan larutan hasil
reaksi ampisilin dengan pereaksi mulai dari menit ke-20 sampai menit ke-80 pada panjang gelombang 400 nm. Hasil penetapan operating time disajikan pada tabel IV.
41
Tabel IV. Hasil penetapan operating time reaksi antara ampisilin dengan asetilaseton dan formalin
Serapan senyawa hasil reaksi antara ampisilin dengan asetilaseton dan formalin pada
λ 400 nm Waktu inkubasi
menit Replikasi I
Replikasi II Replikasi III
20 0,438
0,492 0,429
25 0,494
0,544 0,533
30 0,526
0,596 0,555
35 0,549
0,633 0,584
40 0,568
0,653 0,593
45 0,599
0,668 0,610
50 0,600
0,680 0,628
55 0,613
0,687 0,632
60 0,621
0,691 0,645
65 0,649
0,690 0,655
70 0,653
0,702 0,638
75 0,657
0,705 0,639
80 0,661
0,715 0,653
Dari data pada tabel IV diketahui bahwa reaksi ampisilin dengan pereaksi
stabil mulai menit ke-70. Untuk mengetahui stabilitas reaksinya, dilakukan pengukuran serapan selama 30 menit terhadap larutan hasil reaksi ampisilin dengan
pereaksi yang sudah dipanaskan pada suhu 35
o
C selama 70 menit. Hasil pengukuran serapan tersebut tersaji pada gambar 8.
Gambar 8. Spektrum hasil pengukuran stabilitas reaksi antara ampisilin dengan asetilaseton dan formalin
42
Pada gambar 8
terlihat bahwa selama 30 menit serapan larutan tersebut tetap stabil. Hal tersebut menunjukkan bahwa reaksi ampisilin dengan pereaksi
optimum mulai dari menit ke-70 sampai menit ke-100. Dengan demikian, pengukuran serapan larutan dapat dilakukan pada menit ke-70 sampai menit ke-100.
Untuk keseragaman, pengukuran serapan selanjutnya dilakukan pada menit ke-70.
B. Penetapan pH Optimum