Pembacaan serapan dan transmitan Hukum Lambert-Beer

15 σ antibonding π antibonding E n nonbonding π bonding σ bonding Gambar 5. Diagram tingkat energi elektronik Mulja dan Suharman, 1995

5. Pembacaan serapan dan transmitan

Jika suatu radiasi elektromagnetik dilewatkan pada suatu larutan dengan intensitas radiasi semula I o , maka sebagian radiasi tersebut akan diteruskan I t , dipantulkan I r , dan diserap I a , sehingga : I o = I t + I r + I a ………………………… 2 Pada prakteknya nilai I r sangat kecil ~ 4 sehingga dapat diabaikan. Maka persamaan di atas menjadi : …………………………... 3 I o = I t + I a Mulja dan Suharman, 1995 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Analisis dengan spektrofotometri UV-Vis selalu melibatkan pembacaan serapan radiasi elektromagnetik oleh molekul atau radiasi elektromagnetik yang teruskan. Keduanya dikenal sebagai serapan A tanpa satuan dan transmitan dengan satuan persen T Mulja dan Suharman, 1995. Serapan A adalah logaritma perbandingan intensitas cahaya yang dipancarkan I o terhadap intensitas cahaya yang diteruskan I t Roth and Blaschke, 1981. Serapan dirumuskan: …………………………….. 4 A = log t o I I Skoog, 1985 Transmitan T adalah perbandingan intensitas dari sinar yang diteruskan I t terhadap sinar yang dipancarkan I o dalam persen Roth dan Blaschke, 1981. Transmitan dirumuskan: …………………………… 5 T = o t I I Skoog, 1985 Panjang gelombang terjadinya serapan bergantung pada kekuatan elektron terikat dalam molekul Day and Underwood, 2002. Panjang gelombang yang digunakan untuk dalam pengukuran serapan adalah panjang gelombang serapan maksimum λ maks , karena perubahan serapan untuk setiap satuan konsentrasi adalah paling besar pada λ maks , sehingga akan diperoleh kepekaan analisis yang maksimum. Selain itu, pita serapan di sekitar λ maks datar sehingga mengurangi kesalahan pada pengukuran berulang Mulja dan Suharman, 1995 . 17

6. Hukum Lambert-Beer

Serapan radiasi elektromagnetik oleh suatu zat penyerap pada panjang gelombang monokromatis digambarkan oleh 2 hukum. Kedua hukum tersebut adalah: a. hukum Lambert yaitu intensitas radiasi yang diteruskan I menurun secara eksponensial dengan meningkatnya tebal larutan b. b. hukum Beer yaitu intensitas radiasi yang diteruskan I menurun secara eksponensial dengan meningkatnya konsentrasi larutan c. Kombinasi kedua hukum tersebut menghasilkan hukum Lambert-Beer yang dirumuskan : ...…………………….. 6 log I I o = A = k x b x c dengan I o adalah intensitas radiasi yang terjadi, A adalah serapan dan k adalah daya serap litergcm Fell, 1986. Daya serap adalah serapan larutan 1 gramliter pada kuvet setebal 1 cm. Daya serap disebut daya serap molar ε bila satuannya litermolcm. Daya serap molar adalah serapan 1 molar larutan pada kuvet setebal 1 cm Fell, 1986. Daya serap molar dirumuskan : ε = x 0,1 x BM 1 cm 1 A ..……………... 7 dengan adalah serapan jenis dan BM adalah bobot molekul. 1 cm 1 A Mulja dan Suharman, 1995 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Nilai daya serap molar tergantung pada area molekul sasaran a dan probabilitas transisi elektron p yang dirumuskan : ..………………………... 8 ε = 0,87 x 10 20 x p x a Skoog, 1985 Nilai p antara 0,1 – 1 memberikan serapan yang kuat ε = 10 4 - 10 5 . Puncak spektrum yang memiliki nilai ε kurang dari 10 3 nilai p kurang dari 0,01 dikatakan intensitas serapannya lemah Skoog, 1985. Bila konsentrasi dinyatakan dalam gram100 ml maka k dideskripsikan sebagai serapan jenis yang dilambangkan dengan Fell, 1986. Serapan jenis adalah serapan dari larutan 1 bv zat terlarut dalam kuvet setebal 1 cm. Harga serapan jenis pada panjang gelombang tertentu dalam suatu pelarut merupakan sifat dari zat terlarut Anonim, 1995. 1 cm 1 A

7. Kesalahan fotometrik

Dokumen yang terkait

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING.

0 2 18

Validasi metode spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi fenantrolina pada penetapan kadar hidrokuinon dalam krim simulasi.

2 12 75

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 23 103

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 24 78

Validasi Metode Penetapan Kadar Ampisilin Trihidrat Berdasarkan Hasil Hidrolisis Secara Spektrofotometri Ultraviolet (UV) - Ubaya Repository

0 0 1

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 76

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 87

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 101

PENETAPAN KADAR BESI DALAM SUSU CAIR UNTUK IBU HAMIL SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DENGAN PEREAKSI 1, 10-FENANTROLIN

0 0 86

VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL MENGGUNAKAN PEREAKSI o-FENANTROLINA PADA PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM SIMULASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 73