Penetapan kurva baku Aplikasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin

33

3. Penetapan kurva baku

Larutan baku ampisilin 0,005 M dipipet sebanyak 0,8; 1,0; 1,2; 1,4; dan 1,6 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. Masing-masing labu ukur ditambah dengan pereaksi pada pH dan volume hasil optimasi. Didiamkan selama operating time di dalam penangas air dengan suhu 35 o C, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang serapan maksimum. Dilakukan penetapan blangko. Dibuat kurva hubungan konsentrasi ampisilin vs serapan senyawa hasil reaksi antara ampisilin dengan asetilaseton dan formalin dan ditentukan persamaan garis regresi linier serta koefisien korelasinya.

4. Aplikasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin

dalam kapsul “X” menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin a. Pengambilan sampel. Sampel yang digunakan terdiri dari 1 merek kapsul yang mengandung ampisilin 500 mg yang beredar di pasaran. Kapsul ampisilin yang dipilih adalah kapsul dengan nomor batch yang sama sebanyak 20 kapsul. b. Penetapan kadar ampisilin dalam kapsul ”X”. Ditimbang seksama sejumlah serbuk dari 20 kapsul yang setara dengan 100,9 mg ampisilin. Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, dilarutkan dengan akuades kemudian diencerkan sampai tanda. Dipipet 1,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambah dengan pereaksi pada pH dan volume hasil optimasi. Didiamkan selama operating time di dalam penangas air dengan suhu 35 o C, diencerkan dengan akuades sampai tanda, diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan penetapan blangko. Kadar 34 ampisilin dalam kapsul “X” dihitung menggunakan persamaan garis regresi linier yang diperoleh dari penetapan kurva baku ampisilin.

5. Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin

menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin a. Akurasi. Ditimbang seksama sejumlah serbuk dari 20 kapsul yang setara dengan 100,9 mg ampisilin. Ditambahkan 100,9 mg baku ampisilin. Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, dilarutkan kemudian diencerkan dengan akuades sampai tanda. Dipipet 1,0 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambah dengan pereaksi pada pH dan volume hasil optimasi. Didiamkan selama operating time di dalam penangas air dengan suhu 35 o C, diencerkan dengan akuades sampai tanda. Diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan penetapan blangko. Akurasi dinyatakan dengan perolehan kembali. Dihitung nilai perolehan kembali recovery, yaitu perbandingan kadar ampisilin yang didapat dengan kadar ampisilin sebenarnya. b. Presisi. Presisi dinyatakan dengan koefisien variasi KV. Dari data hasil penetapan kadar ampisilin dalam kapsul “X” dihitung nilai KV dari kadar ampisilin dalam kapsul untuk tiap replikasi dengan menggunakan kalkulator. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata KV. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 c. Linearitas. Linearitas ditentukan dari nilai koefisien korelasi r yang diperoleh dari penetapan kurva baku ampisilin. Nilai r hitung tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel dengan derajat bebas df = 3 dan taraf kepercayaan 99 . Selain itu, linearitas ditentukan juga dari nilai koefisien variasi fungsi Vx yang diperoleh dengan cara mengolah data hasil penetapan kurva baku ampisilin.

F. Analisis Hasil

Dokumen yang terkait

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING.

0 2 18

Validasi metode spektrofotometri visibel menggunakan pereaksi fenantrolina pada penetapan kadar hidrokuinon dalam krim simulasi.

2 12 75

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 23 103

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin.

3 24 78

Validasi Metode Penetapan Kadar Ampisilin Trihidrat Berdasarkan Hasil Hidrolisis Secara Spektrofotometri Ultraviolet (UV) - Ubaya Repository

0 0 1

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar amoksisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 76

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar ampisilin menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 87

Validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar sefadroksil menggunakan pereaksi asetilaseton dan formalin - USD Repository

0 0 101

PENETAPAN KADAR BESI DALAM SUSU CAIR UNTUK IBU HAMIL SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL DENGAN PEREAKSI 1, 10-FENANTROLIN

0 0 86

VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL MENGGUNAKAN PEREAKSI o-FENANTROLINA PADA PENETAPAN KADAR HIDROKUINON DALAM KRIM SIMULASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 73