Tes Diagnostik 6, 7, 8, 9, 10 - Instrumen Penelitian

D. Instrumen Penelitian

1. Tes Diagnostik

Tes diagnostik yaitu tes yang dilaksanakan untuk menemukan ataupun mengetahui kelemahan, kesulitan dan sebagainya yang dialami seorang anak Abdul Rachman Abror, 1993: 170. Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan, dikatakan bahwa hasil tes diagnostik yang mengandung kesalahan- kesalahan yang menunjukkan adanya kesulitan belajar dapat digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pengajaran yang lebih sesuai dengan kemampuan siswa sebenarnya, termasuk kesulitan-kesulitan belajar. Tes diagnostik yang digunakan berupa tes matematika uraian sebanyak 15 soal. Soal dibuat oleh peneliti sendiri, namun tidak menutup kemungkinan mengadopsi dari berbagai sumber. Melalui tes diagnostik ini diharapkan dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa dan kesalahan yang dilakukan siswa. Kisi-kisi sebaran soal dalam tes diagnostik disesuaikan dengan indikator pencapaian hasil belajar menurut Kurikulum KTSP. Ranah kognitif yang diukur mengikuti taksonomi Bloom yang meliputi ingatan, pemahaman, dan aplikasi Putu Eka, 2005: 73. Berikut ini kisi-kisi sebaran soal pada tes diagnostik berdasarkan beberapa sub pokok bahasan. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Sebaran Soal Tes Diagnostik Berdasarkan Sub Pokok Bahasan Kompetensi Dasar Sub Pokok Bahasan Indikator Ranah Kognitif Banyak Soal Ingatan Pemahaman Aplikasi 5.2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas Jaring-jaring Kubus dan Balok  Memahami pengertian jaring-jaring kubus dan balok I No. 1, 2 - - 12  Menentukan jaring-jaring kubus dan balok - II No. 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8, 9, 10 -

5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas Luas Permukaan Kubus dan Balok  Menentukan dan menghitung luas permukaan kubus dan balok - - III No. 1, 2, 3 3 Dalam penyusunan tes diagnostik ini peneliti menyusun tiap butir soal lalu berkonsultasi dengan guru untuk disesuaikan dengan indikator yang harus dicapai siswa dalam silabus. Tes diagnostik ini bersifat menggali kemampuan pemahaman siswa. Oleh karena itu, tes diagnostik yang disusun berupa soal uraian agar peneliti dapat menganalisis langkah- langkah pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal matematika.

2. Wawancara

Dokumen yang terkait

Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013.

0 2 236

Peningkatan hasil belajar matematika tentang jaring-jaring kubus dan balok dengan media puzzle pada kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan.

3 29 131

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok.

1 5 147

JARING JARING KUBUS DAN BALOK

0 2 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS IV SEMESTER 2 MELALUI METODE INKUIRI PADA MATERI JARING- JARING BALOK DAN KUBUS

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2 - USD Repository

0 0 256

Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 7 234