Mitos semacam itu timbul karena dilandasi fakta, banyak praktik pembelajaran di sekolah yang menunjukkan pelaksanaan hal-hal tersebut.
Oleh sebab itu, harus diciptakan suasana agar belajar di sekolah berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Dari Siswa
1 Aspek Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa,
seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pemngetahuan, khususnya yang disajikan di kelas Muhibbin Syah, 2004: 145. Daya pendengaran dan penglihatan
siswa yang rendah, umpamanya, akan akan menyulitkan sensor register
dalam menyerap item-item informasi yang bersifat echoic dan iconic gema dan citra. Akibat negatifnya selanjutnya adalah
terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut Muhibbin Syah, 2004: 146.
2 Aspek Psikologis
a Tingkat Inteligensi Kecerdasan
Secara umum intelegensi sering disebut kecerdasan, sehingga orang yang memiliki intelegensi tinggi sering disebut pula sebagai
orang cerdas atau jenius Suharnan, 2005: 345. Solso
dalam Suharnan,
2005: 346
mendefnisikan intelegensi sebagai kemampuan memperoleh dan menggali
pengetahuan, menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep konkret dan abstrak, dan menghubungkan di antara
obyek-obyek dan gagasan-gagasan, menggunakan pengetahuan dengan cara-cara yang lebih berguna in a meaningful way atau
efektif. b
Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar, berlangsung dan keberhasilannya
bukan hanya ditentukan oleh faktor intelektual, tetapi juga faktor- faktor non-intelektual, termasuk salah satunya ialah motivasi. Oleh
sebab itu, motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan Winkel, 1987: 92, dalam Abdul Rachman Abror, 1993: 114-115.
Menurut Cecco 1968: 159, dalam Abdul Rachman Abror, 1993: 115, ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar-
mengajar, yaitu: 1 fungsi membangkitkan – mengajak siswa
belajar, 2 fungsi harapan – apa yang harus bisa ia lakukan setelah
berakhirnya pengajaran kapabilitas baru, 3 fungsi insentif –
memberikan hadiah pada prestasi yang akan datang, dan 4 fungsi disiplin
– menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah laku yang menyimpang.
c Sikap
Sikap attitude merupakan keadaan batiniah, bukan merupakan pernyataan lahiryah overt expression, merupakan
kecenderungan dan kesiapan untuk bertindak atau merespon, bukannya merupakan tindakan atau respon itu sendiri Abdul
Rachman Abror, 1993: 107-108. Oleh karena itu, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap
suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal ini, perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai
dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah lebih maju dan lugas terhadap suatu obyek, tata nilai,
peristiwa, dan sebagainya Bruno, 1987, dalam Muhibbin Syah, 2004: 123.
d Bakat
Menurut Chaplin 1972, dalam Reber: 1988 yang di kutip oleh Muhibbin Syah 2004, bakat aptitude adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Secara global bakat mitu mirip
dengan inteligensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas superior atau cerdas luar biasa very
superior disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat
Muhibbin Syah, 2004: 150. e
Minat Minat siswa terhadap bidang pelajaran apapun tidak dapat
dipisahkan dari bakat nyata dalam bidang tersebut. Kalau pelajaran itu dipelajari dan dikaji secara terus menerus, niscaya bisa
menghasilkan kecakapan yang lebih besar disertai dengan bertambahnya minat, bukan hanya terhadap bidang itu sendiri
tetapi juga terhadap bidang-bidang yang lain yang berhubungan Abdul Rachman Abror, 1993: 113.
b. Dari Guru