94
Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan-
peraturan. Hukum tertulis di Indonesia ada yang dikodifikasikan dan ada yang tidak dikodifikasikan. Kodifikasi adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu
dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap, misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP dan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Perdata KUHPer. Sedangkan hukum yang tidak dikodifikasikan adalah berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pada saat ini,
misalnya Undang-Undang No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tidak
tertulis, akan tetapi berlakunya masih ditaati seperti peraturan perundang- undangan. Hukum ini sering disebut dengan hukum kebiasaan.
7. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya penggolongan hukum berdasarkan wujudnya dibagi
menjadi 2 dua, yaitu hukum obyektif dan hukum subyektif. Hukum obyektif
adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu. Hukum ini hanya menyebut peraturan hukum saja
yang mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih. Hukum subyektifadalah hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku terhadap
seorang tertentu atau lebih.
8. Penggolongan Hukum Berdasarkan Waktu Berlakunya
Hukum berdasarkan waktu berlakunya dibagi menjadi 3 tiga, yaitu: a. ius constitutum,
b. ius constituendum, dan c. hukum asasi.
Ius constitutum atau sering disebut dengan hukum positif adalah hukum yang
berlaku pada waktu tertentu bagi suatu masyarakat tertentu dan daerah tertentu. Semua peraturan perundang-undangan yang saat ini masih berlaku disebut
sebagai hukum positif.Ius constituendum adalah hukum yang diharapkan
berlaku pada waktu yang akan datang. Hukum yang dimaksud adalah hukum
ideal yang dicita-citakan akan berlaku pada waktu mendatang. Hukum asasi
adalah hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala
95
bangsa di dunia. Hukum ini tidak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya abadi terhadap siapapun juga di seluruh dunia Kansil,
2002:44.
B. Aktivitas Pembelajaran
Akitivitas pembelajaran diklat untuk kegiatan belajar hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan 1. Peserta diklat mempersiapkan modul dan catatan
serta mengkondisikan diri untuk siap menerima sajian materi.
2. Menyanyikan lagu Padamu Negeri dengan dipimpin oleh salah satu peserta diklat.
3. Mengadakan pretest berkaitan tentang penggolongan hukum dengan pilihan ganda.
4. Peserta diklat mengoreksi hasil pre test 5. Peserta diklat memperhatikan contoh UU No.39
Tahun 1999 Tentang HAM, Perda Gubernur Aceh tentang pengelolaan hutan di Aceh, dan Perda
tentang PKL di Kota Malang. 6. Peserta diklat mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan seputar 3 tiga peraturan tersebut. 20 menit
Kegiatan Inti 7. Peserta diklat dibagi menjadi delapan kelompok
Kelompok 1 : sumber hukum Kelompok 2 : tempat berlakunya hukum
Kelompok 3 : cara mempertahankan hukum Kelompok 4 : Isi hukum
Kelompok 5 : sifat hukum Kelompok 6 : bentuk hukum
Kelompok 7 : wujud hukum Kelompok 8 : waktu berlakunya hukum
8. Peserta diklat diminta untuk berdiskusi secara berkelompok sesuai dengan materi yang telah
dibagikan 9. Peserta diklat secara berkelompok mempresentasikan
hasil diskusi 10. Peserta diklat memberikan tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok yang melakukan presentasi 11. Setiap peserta diklat menulis resume dari setiap
presentasi yang dilakukan 220
menit
Penutup 12. Peserta diklat menyimpulkan materi pembelajaran
yang sudah dilaksanakan. 13. Peserta diklat mengerjakan post test
14. Peserta diklat menyampaikan refleksi terhadap 30 menit