Tujuan Indikator Ketercapain Kompetensi

90 6. Peserta diklat dapat menjelaskan penggolongan hukum berdasarkanbentuknya. 7. Peserta diklat dapat menjelaskan penggolongan hukum berdasarkanwujudnya. 8. Peserta diklat dapat menjelaskan penggolongan hukum berdasarkanwaktuberlakunya.

A. Uraian Materi

1. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumbernya.

Hukum menurut sumbernya maksudnya adalah darimana hukum berasal. Secara garis besar sumber hukum dibagi menjadi dua, yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil. a Sumber Hukum Materiil Menurut Sudikno Mertokusumo, sumber hukum materiil adalah tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan social, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi pandangan keagamaan, kesusilaan, hasil penelitian ilmiah kriminologi, lalulintas, perkembangan internasional, keadaan geografis, dll. b Sumber Hukum Formal Sumber hukum formal, merupakan tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formal berlaku. Sumber hukum formal yang sering diakui dalam masyarakat adalah Undang-Undang, perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan. Sumber hukum formal adalah sumber hukum dari mana secara langsung dapat dibentuk hukum yang akan mengikat masyarakatnya. Dinamai dengan sumber hukum formal karena semata-mata mengingat cara untuk mana timbul hukum positif, dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan tidak lagi mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum tersebut. 91

2. Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya

Hukum menurut tempat berlakunya berkaitan dengan luas wilayah dimana hukum tersebut berlaku atau mengikatnya. Menurut Kansil 2002:44-45 penggolongan hukum menurut tempatnya dibagi menjadi 4 empat, yaitu: a. Hukum nasional b. Hukum internasional c. Hukum asing d. Hukum gereja Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu. Dalam hukum nasional Indonesia terdapat hukum yang berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia nasional, ada yang berlaku untuk tingkat provinsi, dan ada hukum yang berlaku untuk tingkat kabupatenkota. Hukum yang berlaku nasional misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, dan peraturan-peraturan lainnya. Hukum yang berlaku untuk tingkat provinsi misalnya Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 46 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. Perda yang dikeluarkan pemerintah provinsi Aceh ini hanya berlaku untuk wilayah Aceh saja, yaitu di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. Hukum yang berlaku untuk tingkat kabupatenkota misalnyaPeraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Pengaturan Dan Pembinaaan Pedagang Kaki Lima Di Wilayah Kota Malang. Peraturan tersebut hanya mengikat para PKL di kota Malang. Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional. Hukum ini berlaku untuk seluruh warga dunia, dimanapun tempatnya di dunia ini harus menghormati hukum internasional yang berlaku. Hukum asing adalah hukum yang berlaku di negara lain. Misalnya Undang-Undang anti diskriminasi usia di Amerika yaitu Age Discrimination Employment of Act AECT, undang-undang tersebut hanya berlaku untuk orang- orang yang bertempat tinggal di Amerika. Hukum Gereja adalah kumpulan norma-noram yang ditetapkan oleh gereja untuk para anggota-anggotanya. Misalnya untuk yang beragama Katolik dalam pernikahan tidak boleh ada perceraian, jika seseorang telah menikah dan