Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya

92 menginginkan untuk bercerai maka sesuai dengan hukum gereja harus mengajukan permohonan perceraian ke Vatikan. Aturan tersebut hanya berlaku untuk penganut agama Katolik.

3. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya

Penggolongan hukum menurut cara mempertahankannya dibagi menjadi 2 dua, yaitu hukum material dan hukum formal. Hukum materialadalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-kepentingandan hubungan-hubungan berwujud perintah- perintah dan larangan-larangan. Hukum formal adalah hukum yang memuat aturan-aturan tentang cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material atau peraturan-peraturan tentang tata cara mengajukan perkara ke pengadilan dan mengatur cara hakim dalam memutuskannya.

4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya

Hukum berdasarkan isinya dapat digolongkan menjadi 2 dua yaitu: a. Hukum privat, dan b. Hukum publik Hukum privat atau hukum sipil adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Hukum publik hukum negara adalah hukum -yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perseorangan warga negara. Hukum privat dalam luas terdiri dari hukum perdata dan hukum dagang. Hukum privat dalam arti sempit hanya hukum perdata saja. Berkaitan dengan hukum perdata akan diuraikan lebih mendalam pada bagian ini.

a. Hukum Perdata Pengertian Hukum Perdata

Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara orang yang satu dengan yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan. Hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, 93 perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.

b. Hukum Pidana Pengertian Hukum Pidana

Hukum Pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan terhadap kepentingan umum dan perbuatan tersebut akan dikenai sanksi penderitaan atau siksaan. Karena sanksinya berupa derita atau siksa maka penerapan hukum pidana ini digunakan sebagai alternative terakhir jika hukum-hukum lainnya sudah tidak dapat menyelesaikan. Pelanggaran adalah perbuatan melawan hukum yang sifatnya ringan, biasanya dikenakan karena kelalaian, misalnya tentang pelanggaran lalu lintas. Kejahatan adalah perbuatan melawan hukum yang sifatnya berat dan terdapat unsur kesengajaan, misalnya membunuh, menganiaya, mencuri dll. Walaupun demikian ada juga kejahatan yang disebabkan kelalaian, misalnya kasus salah tembak, tujuannya menembak burung ternyata mengenai manusia yang menyebabkan kematian. Hukum Pidana mempunyai ruang lingkup yaitu apa yang disebut dengan peristiwa pidanadeliktindak pidana. Peristiwa pidana ialah perbuatan salah dan melawan hukum yang diancam pidana, dilakukan seseorang yang mampu bertanggung jawab.

5. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifatnya

Menurut sifatnya hukum dapat dibagi menjadi 2 dua yaitu hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur.Hukum yang memaksa adalah hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak.Hukum yang mengatur hukum pelengkap adalah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.

6. Penggolongan Hukum Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya hukum dibagi menjadi 2 dua yaitu: a. Hukum tertulis, dan b. hukum tidak tertulis.