Penggolongan Hukum Berdasarkan Sumbernya.

91

2. Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya

Hukum menurut tempat berlakunya berkaitan dengan luas wilayah dimana hukum tersebut berlaku atau mengikatnya. Menurut Kansil 2002:44-45 penggolongan hukum menurut tempatnya dibagi menjadi 4 empat, yaitu: a. Hukum nasional b. Hukum internasional c. Hukum asing d. Hukum gereja Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu. Dalam hukum nasional Indonesia terdapat hukum yang berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia nasional, ada yang berlaku untuk tingkat provinsi, dan ada hukum yang berlaku untuk tingkat kabupatenkota. Hukum yang berlaku nasional misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, dan peraturan-peraturan lainnya. Hukum yang berlaku untuk tingkat provinsi misalnya Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 46 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. Perda yang dikeluarkan pemerintah provinsi Aceh ini hanya berlaku untuk wilayah Aceh saja, yaitu di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. Hukum yang berlaku untuk tingkat kabupatenkota misalnyaPeraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Pengaturan Dan Pembinaaan Pedagang Kaki Lima Di Wilayah Kota Malang. Peraturan tersebut hanya mengikat para PKL di kota Malang. Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional. Hukum ini berlaku untuk seluruh warga dunia, dimanapun tempatnya di dunia ini harus menghormati hukum internasional yang berlaku. Hukum asing adalah hukum yang berlaku di negara lain. Misalnya Undang-Undang anti diskriminasi usia di Amerika yaitu Age Discrimination Employment of Act AECT, undang-undang tersebut hanya berlaku untuk orang- orang yang bertempat tinggal di Amerika. Hukum Gereja adalah kumpulan norma-noram yang ditetapkan oleh gereja untuk para anggota-anggotanya. Misalnya untuk yang beragama Katolik dalam pernikahan tidak boleh ada perceraian, jika seseorang telah menikah dan 92 menginginkan untuk bercerai maka sesuai dengan hukum gereja harus mengajukan permohonan perceraian ke Vatikan. Aturan tersebut hanya berlaku untuk penganut agama Katolik.

3. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya

Penggolongan hukum menurut cara mempertahankannya dibagi menjadi 2 dua, yaitu hukum material dan hukum formal. Hukum materialadalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-kepentingandan hubungan-hubungan berwujud perintah- perintah dan larangan-larangan. Hukum formal adalah hukum yang memuat aturan-aturan tentang cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material atau peraturan-peraturan tentang tata cara mengajukan perkara ke pengadilan dan mengatur cara hakim dalam memutuskannya.

4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya

Hukum berdasarkan isinya dapat digolongkan menjadi 2 dua yaitu: a. Hukum privat, dan b. Hukum publik Hukum privat atau hukum sipil adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Hukum publik hukum negara adalah hukum -yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan perseorangan warga negara. Hukum privat dalam luas terdiri dari hukum perdata dan hukum dagang. Hukum privat dalam arti sempit hanya hukum perdata saja. Berkaitan dengan hukum perdata akan diuraikan lebih mendalam pada bagian ini.

a. Hukum Perdata Pengertian Hukum Perdata

Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara orang yang satu dengan yang lainnya dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan. Hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang,